Senin, 29 September 2025 12:57 WIB
Penulis:El Putra
Editor:El Putra
MAKASSARINSIGHT.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai meningkatkan kewaspadaan jelang datangnya musim hujan 2025/2026. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mengingatkan seluruh kabupaten dan kota agar bersiap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang kerap muncul di musim penghujan.
Berdasarkan perkiraan BMKG, sebagian besar wilayah Sulsel akan memasuki musim hujan pada Oktober hingga November 2025. Sebanyak 18 zona musim atau sekitar 75 persen wilayah diprediksi akan diguyur hujan pada periode tersebut. Puncak hujan diperkirakan terjadi dua kali, yakni pada Desember 2025 dan April 2026, masing-masing memengaruhi sekitar 10 zona musim atau 42 persen wilayah.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menegaskan bahwa meskipun mayoritas wilayah diperkirakan mengalami curah hujan dalam kategori normal, sejumlah daerah tetap berpotensi mengalami hujan di atas normal. Ia mengingatkan bahwa setiap musim hujan selalu disertai ancaman bencana, mulai dari banjir, longsor, hingga angin kencang.
Baca Juga:
“Meskipun sebagian besar diprediksi normal, kita tetap berharap seluruh pemangku kepentingan melakukan langkah antisipatif, sebab setiap musim hujan kerap disertai bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
BPBD menekankan bahwa kesiapsiagaan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. Pemerintah daerah juga diimbau segera menyiapkan posko kedaruratan, lokasi evakuasi, serta melakukan pembersihan drainase dan daerah aliran sungai untuk mengurangi risiko genangan maupun banjir.
Baca Juga:
Selain itu, sektor pertanian diminta menyesuaikan waktu tanam agar tidak terganggu curah hujan tinggi, sementara sektor kesehatan perlu mewaspadai peningkatan penyakit yang biasanya muncul saat musim hujan. Pemerintah provinsi sendiri telah menyalurkan logistik darurat ke daerah rawan, serta menyiapkan perahu polyethylene dan peralatan mitigasi longsor untuk mendukung penanganan cepat jika terjadi bencana.
Dengan langkah antisipatif dan koordinasi bersama, Sulawesi Selatan diharapkan mampu menghadapi musim hujan dengan lebih siap sehingga dampak bencana hidrometeorologi dapat ditekan seminimal mungkin. (****)