pelabuhan
Senin, 04 November 2024 09:10 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
POHUWATO - Dengan spirit untuk meningkatkan ikatan kekeluargaan di antara karyawan PT Biomasa Jaya Abadi, PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL), maka ribuan karyawan beserta keluarga mengadakan kegiatan Family Gathering, kegiatan ini didukung penuh oleh manajemen sebagai bentuk peduli manajemen Perusahaan terhadap pentingnya rasa kekeluargaan di antara karyawan dan antar keluarga karyawan.
Rutinitas bekerja yang selama ini dijalani karyawan maka dirasa perlu adanya kegiatan di luar pekerjaan yang dapat menghilangkan kejenuhan namun dapat merekatkan kekeluargaan karyawan, kebersamaan yang akan menjadikan team besar yang solid dan kuat.
Bersamaan dengan kegiatan Family Gathering ini, ribuan karyawan beserta keluarga dari PT BJA, PT BTL dan PT IGL pun bersatu melawan berita hoax atau berita tidak benar yang dikampanyekan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai Perusahaan dan mengganggu masa depan masyarakat Pohuwato.
“Dalam beberapa bulan terakhir, kami melihat, mendengar, dan membaca banyak sekali informasi provokatif yang tidak sesuai fakta dan terus disebarluaskan oleh sejumlah LSM yang diduga terafiliasi dengan kepentingan Asing. Mereka menuding, menyebarkan informasi tidak benar terhadap BJA Group, tempat kami mencari makan dan menjadi sumber kehidupan agar keluarga bisa keluar dari kemiskinan dan anak-anak dapat meraih masa depan lebih baik,” kata Eko Widarto A. Mudi, perwakilan Keluarga Besar Karyawan PT IGL, PT BTL, PT BJA saat membacakan pernyataan sikap di acara Family Gathering Keluarga Besar PT BTL, PT BJA, PT IGL di Lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu, 3 November 2024.
Eko mengungkapkan Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA mencermati ada upaya sistematis dari LSM-LSM dari luar wilayah Gorontalo untuk mematikan PT BJA Group dan menghancurkan ekonomi di Popayato yang memiliki potensi ekonomi dan mata pencaharian terbatas. Ada ancaman terhadap masa depan, mata pencaharian, dan perjuangan Rakyat Pohuwato untuk terbebas dari kemiskinan dan stunting.
Atas situasi yang sudah tidak kondusif dan sebaran Hoax tentang BJA Group oleh LSM-LSM yang berasal dari luar Gorontalo semakin masif, Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA menyerukan sejumlah tuntutan:
1. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, DPRD Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan DPRD Pohuwato untuk memberikan perlindungan dan kepastian investasi kepada PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group demi melindungi nasib ribuan pekerja dan keluarganya, serta masa depan yang lebih baik bagi rakyat Pohuwato.
2. Menuntut Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Kabupaten Pohuwato dan Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas pelaku penyebaran informasi-informasi Hoax yang Tidak sesuai fakta dan menyesatkan yang merugikan kegiatan Usaha PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group yang dapat mengancam nasib ribuan pekerja.
3. Mengecam dan Menuntut lembaga-lembaga swadaya masyarakat seperti FWI, Trend Asia, Auriga Nusantara dan LSM lain yang berasal dari luar Gorontalo dan Pohuwato untuk tidak menyebarluaskan hoax, menciptakan fitnah dan mendorong terjadinya perpecahan di masyarakat Pohuwato hingga menghancurkan masa depan anak-anak di Pohuwato.
4. Menyerukan kepada Tokoh Masyarakat, Lembaga Masyarakat, Generasi Muda, dan Seluruh Elemen Masyarakat untuk bersatu dan tidak terhasut dengan berbagai Hoax yang diciptakan oleh pihak Luar Gorontalo dan Pohuwato yang bertujuan untuk memecah belah, menghancurkan masa depan rakyat dan menjadikan Pohuwato sebagai daerah miskin dengan kampanya anti perusahaan Biomasa di Pohuwato.
5. Mendukung PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) Group untuk menjalankan investasi dan bisnisnya di Pohuwato, Gorontalo, sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan terus menciptakan lapangan kerja demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat, menurunkan kemiskinan dan stunting di wilayah Pohuwato dan Gorontalo.
Eko yang didampingi Dania Lorongasal, yang juga perwakilan dari Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA mengatakan akan terus melakukan pengawasan terhadap berbagai penyebaran informasi Hoax dan upaya adu domba yang dilakukan LSM dari Luar Gorontalo yang menjadikan Pohuwato dan Gorontalo sebagai ajang kampanye untuk mendapatkan pendanaan Asing.
“Keluarga Besar Karyawan IGL, BTL, BJA akan berada di garda terdepan untuk membela kepentingan perusahaan yang telah menjalankan bisnis sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku demi kesejahteraan masyarakat Pohuwato dan terciptanya masa depan yang lebih baik. Salam Persatuan, Lawan Hoax dan Kepentingan Asing yang akan menghancurkan ekonomi Pohuwato dan Gorontalo,” tegas Eko.
PT BTL, PT BJA, PT IGL menggelar Family Gathering Keluarga Besar ketiga perusahaan ini di lapangan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Minggu pagi, 3 November 2024. Acara yang bertema ‘Pencapaian Penanaman Gamal ke-11 Juta Pohon’ ini dihadiri lebih dari 2.500 karyawan beserta keluarga dari ketiga Perusahaan ini.
Selain karyawan dan keluarga, acara juga dihadiri oleh manajemen ketiga Perusahaan. Turut hadir juga sebagai undangan sejumlah tokoh masyarakat, 15 kepala desa binaan, pemerintah daerah Pohuwato dan Popayato termasuk Camat, Kapolsek Popayato dan Lemito, serta Danramil Popayato.
Acara juga melibatkan 60 UMKM yang biasa berjualan di sepanjang jalan Trans Sulawesi, wilayah Popayato Serumpun. Seluruh peserta Family Gathering dapat menikmati jajanan dari UMKM ini dengan hanya menukarkan voucher yang sudah diberikan perusahaan. Perusahaan sudah mengeluarkan dana Rp 63 juta untuk diberikan kepada para pelaku UMKM ini.
Direktur PT BJA Burhanuddin mengatakan Family Gathering ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan Perusahaan kepada karyawan dan keluarga BJA Group seiring pencapaian atas penanaman Gamal ke-11 juta pohon. Penanaman dilakukan pada Jumat 1 November 2024 di wilayah kerja PT BTL.
“Kami bersyukur dan berterimakasih atas dedikasi serta kerja keras seluruh karyawan, juga atas dukungan seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan aparat keamanan, sehingga Perusahaan mampu mencapai posisi saat ini, terus berkontribusi untuk masyarakat, lingkungan dan tentu kepada negara,” ucap Burhanuddin.
Adapun capaian BJA tersebut di antaranya, dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar. Tenaga kerja di BJA bersama IGL dan BTL saat ini sebanyak 1.130 orang, Dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja lokal 76%, penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.
Sampai tahun 2024, berdasarkan data Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, BJA bersama mitranya telah memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp47,5 miliar. PNBP tersebut dibagi tiga. Sebesar 30% untuk pusat, 30% untuk Provinsi Gorontalo, dan sebesar 40% untuk Kabupaten Pohuwato.
Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara juga memberikan penghargaan kepada PT BJA atas kontribusinya sebagai penyumbang devisa ekspor terbesar di Gorontalo. Perusahaan menyumbang lebih dari 55% devisa ekspor dari provinsi ini.
“Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerjasama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya,” jelas Burhanuddin.
Plt. Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap investasi yang ada di Pohuwato. Hal ini sesuai dengan program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mendukung investasi yang diharapkan akan membawa kesejahteraan masyarakat.
"Tidak bisa dipungkiri, dengan kehadiran IGL, BTL, dan BJA, pertumbuhan ekonomi di Pohuwato luar biasa. Kehadiran perusahaan, alhamdulillah, telah menumbuhkembangkan ekonomi di sini," ujar Suharsi dalam sambutannya.
Suharsi menambahkan, kegiatan family gathering yang dimaksudkan sebagai bentuk syukur atas penanaman pohon gamal yang ke-11 juta diharapkan bisa mempererat tali silaturahmi antar karyawan maupun dengan pemerintah daerah dan perusahaan. Bagaimana pun, hampir 80% karyawan IGL BTL BJA merupakan masyarakat Pohuwato.
"Mudah-mudahan gamal yang ditanam terus tumbuh dan perusahaan terus memperhatikan karyawan sehingga kesejahteraan mereka kian meningkat," imbuh Suharsi.
PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) merupakan perusahaan produsen wood pellet (pellet kayu) terintegrasi yang didirikan pada 2019 di Pohuwato, Gorontalo, Sulawesi. Saat ini BJA mengolah kayu menjadi wood pellet yang bahan bakunya berasal dari kayu hasil penyiapan lahan (land preparation) dari HGU PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL) yang akan ditanami tanaman Gamal dan Kaliandra. Sejak didirikan pada 2019 hingga Juni 2024, PT BJA telah menggelontorkan investasi senilai Rp1,4 triliun. Kucuran investasi tersebut ditujukan dalam rangka pembangunan dan operasional pabrik pengolahan pelet kayu. Saat ini, PT BJA memiliki izin kapasitas produksi pelet kayu sebesar 900.000 ton per tahun.
21 hari yang lalu
25 hari yang lalu