Danny Pomanto
Rabu, 28 Desember 2022 18:25 WIB
Penulis:El Putra
Editor:El Putra
MAKASSARINSIGHT.com — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto begitu optimistis menghadapi tahun 2023 yang dinilai oleh banyak kalangan akan sedikit suram, yang ditandai dengan potensi terjadi resesi ekonomi dan inflasi.
Bagi Danny, ada dua konsep yang akan diusung menghadapi kemungkinan tersebut. Pertama, menggunakan konsep Cell Economy. "Ada yang bilang ekonomi mikro, ini tidak. Lebih kecil lagi. Itulah yang di lorong-lorong, lorong wisata itu," kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya, saat menjadi narasumber dalam acara Afternoon Tea Talk Makassar and Economic Challenge In 2023, di Hotel Mercure, Jalan AP Pettarani, Makassar, pada Rabu (28/12/2022) sore.
Kedua, kata Danny, dengan menggunakan pendekatan adaptif economic. Menurutnya, saat ini, dunia sedang menghadapi masa yang begitu sulit, bahkan melebihi kesulitan yang terjadi pada Perang Dunia I dan II di masa lalu.
Belum lagi, lanjut Danny, dunia juga dihantui oleh 4 bencana yang kapan saja menimpa: bencana populasi, bencana alam, bencana pandemi, dan bencana geopolitik. "Ditambah satu bencana yang paling ditakuti ialah bencana pangan," katanya.
Danny membeberkan, berdasarkan hasil penelitian dari para peneliti 3 perwakilan universitas terkemuka di Amerika Serikat ditambah peneliti dari UGM dan ITB, yang membuat krisis terjadi lantaran jauhnya jarak antara masyarakat dan kebutuhan pangan.
"Dan dimana contoh terbaik? Ternyata di Makassar sejak tahun 2014 setelah diluncurkan program Lorong Garden. Yang mana masyarakat menanam di lorong, di bawah partisipasi masyarakat langsung, dan engagements oleh pemerintah. Itu yang mereka teliti dengan menggunakan menggunakan alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)," kata Danny.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Danny kembali membeberkan, bila Pemerintah Kota Makassar merupakan salah satu kota terbaik untuk mengatasi krisis yang diprediksi akan terjadi.
"Mereka menganggap, enggage yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar, sulit dilakukan oleh pemerintah kota lain," ujarnya.
Ia memaparkan bagaimana Program Lorong Garden yang telah dicetuskan sejak tahun 2014 lalu berhasil menaikkan perekonomian masyarakat yang menjurus pada ekonomi kerakyatan. Makanya, program Lorong Wisata yang sedang berjalan ini, merupakan keberlanjutan dari program sebelumnya.
Lewat Program Lorong Wisata, Danny yakin akan bisa menatap tahun 2023 dengan optimistis. Ia memberi gambaran singkat.
Hingga tahun 2022, sudah ada 1098 lorong wisata yang dibuat. Nantinya, pada tahun 2023 mendatang, akan dibangun lagi 4000-an lorong wisata. Danny juga menekankan, tiap lorong wisata itu akan dipasang 4 CCTV, wifi, serta menggunakan QR Code sebagai sistem sosialnya, yang terkoneksi dengan sistem yang telah dibuat.
"Makanya, yang tadinya orang cuma tanam sayur, saya suruh pelihara lobster air tawar, ikan, bahkan bawang putih saya minta coba. Kalau sayur-sayuran sudah sukses. Kalau seperti lombok, okra, itu sudah sukses dan beberapa kali kita panen," bebernya.
Bahkan, kata Danny, pernah sekali waktu, panen lombok dari program lorong garden mencapai 100 ton.
"Kita menciptakan ekosistem hulu-hilir. Makanya, pasarnya itu adalah mereka memenuhi kebutuhan pribadi dulu. Lalu kita bikin tempat wisata, jadi orang yang datang. Ini kan biasa orang yang menjual keluar, tapi ini tidak, pasarnya yang datang," jelasnya.
Terlebih lagi, untuk mendukung terlaksananya program Lorong Wisata dengan maksimal, Danny juga akan membuat mobil listrik di tahun 2023. Saat ini, prototipe mobil listrik itu sudah jadi.
"Nantinya, mobil listrik itu akan melayani semua lorong, yang tidak lain adalah pasarnya yang datang. Bukan pelaku yang mencari pasar. Sehingga suplay and demand menyatu, terlebih lagi kita menggunakan sistem online. Yang menggunakan startup lorong. Ini semua yang dikombinasikan," paparnya.
"Makanya istilah saya ekonomi adaptif. Ekonomi yang beradaptasi dengan lingkungan. Karena selera, suasana, dan kebutuhan orang berubah," pungkasnya.