Rabu, 10 April 2024 11:01 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSAINSIGHT.com - Mata uang berfungsi sebagai alat tukar dan penentu nilai ekonomi suatu negara. Nilai tukar mata uang memiliki dampak signifikan pada daya beli individu, perusahaan, dan bahkan negara. Nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang lainnya tidak selalu stabil dan dapat mengalami fluktuasi.
Nilai tukar mata uang memengaruhi kesehatan ekonomi suatu negara dan kesejahteraan masyarakatnya. Mata uang yang memiliki nilai tinggi cenderung menunjukkan negara tersebut memiliki tingkat inflasi yang rendah dan stabilitas ekonomi yang baik.
Sebaliknya, nilai mata uang yang rendah dapat mencerminkan ketidakstabilan ekonomi suatu negara, tingkat inflasi yang tinggi, ketidakstabilan politik dan kemampuan beli masyarakat yang rendah terhadap barang-barang impor.
Berikut ini daftar negara dengan mata uang terendah di dunia, berdasarkan Forbes 2024:
Baca Juga:
Rial Iran dikenal sebagai mata uang dengan nilai terendah di dunia. Saat ini, 1 rial setara dengan 0,000024 dolar AS, atau dengan kata lain, 1 dolar AS dapat ditukar dengan 41.667 rial Iran.
Mata uang ini awalnya diperkenalkan pada akhir abad ke-18 dan sebelumnya terkait dengan pound Inggris yang kemudian beralih ke dolar AS. Meskipun mengalami fluktuasi bebas, nilai tukar rial Iran tetap stabil sekitar 42.000 rial per dolar AS dalam beberapa tahun terakhir.
Iran, yang berada di wilayah Teluk Persia di antara Irak dan Afghanistan, adalah salah satu eksportir minyak dan gas alam global terkemuka. Tapi, mata uang Iran mengalami tekanan akibat sanksi ekonomi, kerusuhan politik, dan inflasi yang tinggi.
Mata uang terendah di dunia selanjutnya adalah dong Vietnam. Saat ini, 1 dong hanya bernilai 0,000041 dolar AS, artinya 1 dolar AS setara dengan 24.390 dong Vietnam.
Dong Vietnam diperkenalkan pada tahun 1978 dan menggunakan sistem 'pasak merangkak' terhadap dolar AS, yang berarti nilai tukarnya dapat mengalami fluktuasi secara bertahap seiring waktu. Vietnam terletak di sepanjang Laut Cina Selatan dan berbatasan dengan negara-negara seperti Cina, Laos, dan Kamboja.
Sektor jasa merupakan kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam, diikuti oleh industri elektronik, energi, dan tekstil. Namun, nilai mata uang Vietnam telah melemah karena pembatasan investasi asing, penurunan ekspor baru-baru ini, dan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Pada tahun 2024, mata uang Sierra Leone, Leone, berada di peringkat ketiga sebagai mata uang terendah di dunia. Satu dolar Amerika bernilai 20.833 Leone, sedangkan satu Leone hanya bernilai 0,000048 dolar AS.
Kondisi ekonomi yang rapuh di Sierra Leone menjadi faktor utama yang menyebabkan nilai Leone yang rendah. Negara ini terbebani oleh utang luar negeri yang tinggi dan inflasi yang mencapai 43% pada bulan April 2023, yang memperburuk situasi ekonomi.
Selain faktor ekonomi, beberapa faktor lain juga berperan dalam penurunan nilai Leone, seperti wabah Ebola, perang saudara, ketidakstabilan politik, dan tingginya tingkat korupsi.
Kip Laos adala mata uang terendah di dunia selanjutnya, ini memiliki nilai tukar yang rendah, yaitu 0,000049 dolar AS untuk setiap satu kip. Sebagai perbandingan, 1 dolar AS setara dengan 20.408 kip.
Laos adalah negara di Asia Tenggara yang mengalami pertumbuhan ekonomi lambat dan terbebani oleh utang luar negeri yang cukup besar. Upaya pemerintah untuk mengendalikan inflasi belum berhasil, belum menunjukkan hasil memuaskan, bahkan dikhawatirkan semakin memperburuk kondisi keuangan negara.
Berdasarkan nilai tukar saat ini, 1 dolar AS setara dengan 15.385 rupiah, menjadikan rupiah sebagai mata uang terendah di dunia yang menempati peringkat kelima. Rupiah kali dipatok terhadap dolar AS pada tahun 1946, sebelum akhirnya beralih ke sistem mengambang bebas.
Indonesia memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di antara negara-negara Asia Tenggara, didorong oleh sektor jasa yang kaya akan komoditas. Namun, kekhawatiran akan kemungkinan resesi dan inflasi yang tinggi telah menyebabkan nilai rupiah melemah dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Pound Lebanon menduduki peringkat keenam dalam daftar mata uang dengan nilai terendah di dunia. Saat ini, 1 dolar AS setara dengan 14.925 pound, dan 1 pound bernilai sekitar 0,000066 dolar AS.
Pound Lebanon pertama kali dikaitkan dengan dolar AS pada tahun 1930 ketika mata uang ini diperkenalkan. Nilai pound Lebanon terus tertekan oleh sejumlah faktor, termasuk kerusuhan politik, krisis perbankan, tingginya tingkat pengangguran dan inflasi, serta tekanan ekonomi.
Mata uang som Uzbekistan berada di peringkat ketujuh dalam daftar mata uang terendah di dunia. Saat ini, 1 som setara dengan 0,000081 dolar AS, atau dengan kata lain, 1 dolar AS bernilai sekitar 12.346 som.
Penurunan nilai mata uang ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat, lonjakan inflasi yang tajam, pengangguran yang tinggi, dan tingkat korupsi yang tinggi.
Franc Guinea menempati peringkat kedelapan sebagai mata uang terendah di dunia, dengan nilai 1 franc setara dengan 0,00012 dolar AS (atau 1 dolar AS setara dengan sekitar 8.621 franc Guinea). Mata uang ini diperkenalkan pada tahun 1959 dan memiliki sistem nilai tukar yang mengambang bebas.
Meskipun Guinea kaya akan sumber daya alam seperti emas dan berlian, negara ini menghadapi tantangan ekonomi akibat inflasi tinggi, kerusuhan militer, dan masuknya pengungsi dari negara-negara tetangga seperti Liberia dan Sierra Leone.
Baca Juga:
Paraguay adalah salah satu negara Amerika Selatan yang memiliki teknologi hidroelektrik canggih, pada tahun 2024, tercatat sebagai salah satu negara dengan nilai tukar mata uang terendah di dunia. 1 guarani setara dengan 0,00014 dolar AS (atau 1 dolar AS sama dengan sekitar 7.463 guarani).
Seperti halnya negara lain dengan mata uang yang rendah, Paraguay mengalami tingkat inflasi tinggi yang mengakibatkan penurunan nilai guarani. Selain itu, penyelundupan narkoba dan pencucian uang juga memperparah nilai tukar guarani terhadap dolar AS.
Uganda, negara di Afrika Timur, mata uang resmi yang disebut shilling. Pada tahun 2024, nilai tukar Shilling terhadap Dolar Amerika Serikat tergolong rendah. 1 dolar AS setara dengan 3,759 shilling, sedangkan 1 Shilling hanya bernilai sekitar 0,00026 dolar AS.
Meskipun Uganda kaya akan sumber daya alam seperti emas, minyak, dan kopi, nilai shilling tetap tertekan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kerusuhan politik, beban utang nasional yang besar, dan pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil.
Itulah 10 mata uang terendah di dunia. Mengingat bahwa situasi ekonomi di negara-negara yang berjalan dinamis, maka urutan tersebut dapat berubah dengan cepat.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Apr 2024