Indonesia Satu-Satunya Anggota G20 dari ASEAN

Senin, 14 November 2022 14:49 WIB

Penulis:Isman Wahyudi

Editor:Isman Wahyudi

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat mengadakan pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali Senin, 14 November 2022.
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat mengadakan pertemuan bilateral di Nusa Dua, Bali Senin, 14 November 2022. (AFP/Saul Loeb)

BALI - KTT G20 Bali menjadi harapan besar dalam penyelesaian krisis global yang terjadi. Sejarahnya, G20 sendiri didirikan oleh 19 negara dan 1 lembaga (Uni Eropa) untuk menyelesaikan krisis ekonomi pada 1997-1999.

Forum G20 dibentuk pada tahun 1999 melalui pertemuan para menteri keuangan negara-negara anggotanya. Sementara pertemuan tingkat presiden diadakan pertama kali pada 14-15 November 2008, dan diadakan setiap tahun setelah itu.

Mengutip dari laman resmi G20, Senin, 14 November 2022 anggota G20 terdiri dari, Australia, Argentina, Brasil, Kanada, RRT (China), Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Arab Saudi, Rusia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Selain itu, juga terdapat negara-negara lain yang diundang sebagai tamu, menyesuaikan dengan penyelesaian masalah yang dibahas.

Kapan Indonesia Masuk G20?

Indonesia termasuk negara anggota G20. Indonesia menjadi bagian G20 sejak forum dibentuk pada 1999. Saat itu, Indonesia tengah bangkit dari krisis ekonomi 1998, dikutip dari laman Kementerian Keuangan RI.

Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.

Sementara itu, dalam KTT G20 kali ini Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. Indonesia bekerjasama dengan negara pelaksana G20 sebelumnya, Italia dan sesudahnya, India untuk menggelar acara  tiga negara ini biasa disebut Troika.

Momen presidensi G20 ini menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.

Forum yang mempertemukan puluhan kepala negara dunia dan pejabat senior pemerintah dari negara penyumbang 80 persen ekonomi dunia ini, telah berlangsung selama setahun terakhir di Indonesia.

Melansir YouTube Kemkominfo TV, Presiden pertama yang telah tiba bali adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 21.45 waktu setempat pada Minggu, 13 November 2022. Kedatangan biden disambut oleh pertunjukan tari pendet, tari tradisional Bali.  

Disusul oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Ibu Negara Kim Kon-hee yang tiba Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 22. 30 waktu setempat.

Adapun Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beserta istri Yuko Kishida tiba di Bali Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WITA, untuk menghadiri KTT G20 Bali.

Kemudian ada Menteri Luar Negeri Rusia Segey Lavrov, Executive Chairman World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Gilbert F. Houngbo dan Presiden Islamic Development Bank (ISDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser juga tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu hadir juga Menteri Luar Negeri Mexico Marcelo Ebrard Casaubon ddan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. (*)

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 14 Nov 2022