Senin, 25 Agustus 2025 19:10 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com - Persiapan pensiun sering menjadi tantangan besar bagi kalangan kelas menengah. Setelah bertahun-tahun terbiasa dengan penghasilan rutin, masa pensiun kerap menimbulkan kekhawatiran soal stabilitas keuangan dan gaya hidup.
Saat pensiun tiba, sumber pemasukan biasanya berkurang, sementara kebutuhan hidup tetap berjalan. Oleh karena itu, mengelola keuangan dengan bijak menjadi kunci agar masa pensiun tetap nyaman, stabil, dan bahkan sejahtera.
Berikut beberapa tips membangun sekaligus menjaga kekayaan menjelang dan saat pensiun, sebagaimana disarankan para profesional keuangan dikutip laman Gobanking rates, Jumat, 22 Agustus 2025.
Baca Juga:
Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengelola risiko sekaligus menjaga potensi pertumbuhan. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen, seperti deposito, obligasi, saham, reksa dana, properti, bahkan emas. Jika memungkinkan, pertimbangkan diversifikasi lintas sektor atau wilayah. Dengan begitu, jika satu aset turun, Anda masih memiliki penopang dari aset lain.
Pensiun tidak berarti harus berhenti total dari dunia kerja. Bekerja paruh waktu bisa menjadi pilihan untuk menambah penghasilan, menjaga interaksi sosial, sekaligus mengurangi ketergantungan pada tabungan atau investasi.
Banyak pensiunan yang memilih pekerjaan ringan sesuai hobi atau keahlian, misalnya menjadi konsultan, pengajar, atau berwirausaha kecil. Selain menambah pemasukan, bekerja paruh waktu juga menjaga kesehatan mental dan fisik.
Mengelola keuangan di masa pensiun sering kali lebih rumit dibanding saat masih bekerja. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari pajak, inflasi, distribusi investasi, hingga perencanaan warisan.
Untuk itu, berkonsultasilah dengan perencana keuangan bersertifikat (CFP) atau akuntan publik (CPA). Mereka dapat memberikan panduan personal yang sesuai dengan kondisi finansial, kebutuhan, dan tujuan Anda. Dengan peta jalan yang jelas, stabilitas finansial di masa pensiun bisa lebih terjamin.
Langkah pertama adalah memastikan dana darurat dan tabungan Anda tersimpan di rekening dengan bunga yang kompetitif. Keuntungannya ada dua, uang tetap likuid sehingga mudah diakses saat dibutuhkan, sekaligus tetap bertumbuh meski hanya diam di rekening. Hal ini sangat penting karena pensiunan membutuhkan instrumen yang aman, stabil, dan tidak berisiko tinggi.
“Rekening tabungan berbunga tinggi wajib dimiliki semua orang. Baik untuk dana darurat, dana renovasi, atau dana liburan,” ungkap direktur investasi di Oppenheimer & Co. Inc., Melissa Murphy Pavone.
Baca Juga:
Strategi yang sering diabaikan adalah menurunkan pengeluaran. Setelah pensiun, tidak ada salahnya mempertimbangkan downsizing, seperti pindah ke rumah yang lebih kecil atau daerah dengan biaya hidup lebih rendah.
Mengubah gaya hidup agar lebih sederhana juga membantu membuka ruang investasi. Semakin kecil pengeluaran bulanan, semakin lama dana pensiun dapat bertahan tanpa harus mengorbankan kualitas hidup secara signifikan.
Disiplin menjadi fondasi utama pengelolaan keuangan. Prinsip sederhana ini menekankan agar hanya menggunakan 80% dari pendapatan atau manfaat pensiun untuk kebutuhan sehari-hari, sementara 20% sisanya terus diinvestasikan.
Konsistensi investasi, meskipun kecil, akan memberikan hasil signifikan dalam jangka panjang. Prinsip ini juga membantu menjaga gaya hidup sederhana namun tetap produktif dalam mengelola aset.
Masa pensiun seharusnya bukan akhir dari produktivitas, melainkan awal dari babak baru yang lebih tenang dan bermakna. Dengan tabungan yang terkelola baik, pengeluaran yang bijak, serta strategi investasi yang tepat, pensiunan kelas menengah bisa tetap merasa aman dan sejahtera. Kuncinya adalah perencanaan sejak dini, disiplin, dan keberanian untuk menyesuaikan gaya hidup.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 24 Aug 2025