Rabu, 27 Agustus 2025 15:39 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan PT Vale Indonesia Tbk wajib bertanggung jawab penuh atas insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Luwu Timur. Kebocoran tersebut mencemari sedikitnya 38 hektare sawah milik warga dan mengancam sumber air di sekitar lokasi.
Gubernur mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Luwu Timur untuk memastikan penanganan cepat di lapangan. Ia juga memerintahkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel terjun langsung memantau situasi serta memastikan langkah pemulihan dilakukan segera.
“Pastikan penanganan berjalan cepat agar dampak bisa diminimalisir dan dilakukan recovery,” tegas Andi Sudirman.
Baca Juga:
PT Vale sendiri merespons dengan menurunkan tim darurat, memasang oil boom dan oil trap untuk mencegah penyebaran minyak lebih luas, serta membuka posko pengaduan di Kantor Camat Towuti. Perusahaan juga melaporkan perkembangan penanganan setiap hari kepada pemerintah daerah, dinas terkait, dan pihak berwenang.
Meski begitu, sorotan tajam datang dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulsel. Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al-Amin, menyebut insiden ini bukan sekadar kelalaian, melainkan kejahatan lingkungan. WALHI mendesak pemerintah mencabut izin lingkungan PT Vale serta membatalkan penghargaan Proper Hijau yang sebelumnya diberikan kepada perusahaan tersebut.
Menurut WALHI, kebocoran pipa yang berulang kali terjadi telah merugikan masyarakat dan mencemari lingkungan hidup. Karena itu, penegakan hukum dan sanksi tegas menjadi tuntutan utama agar kasus serupa tidak terulang.
Baca Juga:
Insiden ini sekaligus menjadi ujian bagi PT Vale untuk menunjukkan sejauh mana tanggung jawab sosial dan lingkungannya ditegakkan di hadapan publik Sulawesi Selatan. (***)