Rabu, 11 Oktober 2023 05:32 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Merkurius planet terkecil di tata surya kita terus mengecil dan mengkerut. Ini menjadikan bentuknya mirip apel yang mengering.
Planet paling dekat dengan Matahari ini telah mengalami pendinginan dan penyusutan selama jutaan tahun. Ini menciptakan bekas luka raksasa di permukaannya yang dikenal sebagai lobate scarps. Ini adalah permukaan batuan yang melengkung akibat penyusutan.
Para ahli geologi tidak yakin kapan tepatnya bekas luka ini terbentuk, atau apakah Merkurius masih membuat bekas luka baru karena terus mendingin – hingga saat ini.
Penelitian baru yang diterbitkan pada 2 Oktober 2023 di jurnal Nature Geoscience mengamati lebih dekat bekas luka tersebut. Mereka menemukan retakan kecil yang menunjukkan bahwa mereka pasti telah berpindah dalam 300 juta tahun terakhir.
Baca Juga:
“Tim kami menemukan tanda-tanda yang jelas bahwa banyak lereng curam yang terus bergerak secara geologis belakangan ini, bahkan jika hal tersebut terjadi miliaran tahun yang lalu,” tulis co penulis studi David Rothery, ahli geologi di The Open University di Inggris dalam sebuah artikel untuk The Conversation.
“Ini seperti kerutan yang terbentuk pada sebuah apel seiring bertambahnya usia, hanya saja apel menyusut karena mengering,” sedangkan Merkurius menyusut karena menjadi dingin, tambah Rothery dikutip Live Science Minggu 8 Oktober 2023.
Pergerakan lereng curam juga dapat menyebabkan gempa Merkurius. Sangat mirip dengan guncangan yang telah kita ukur di bulan dan disebut dengan " gempa bulan ". Bulan menyusut dan mengerut seperti Merkurius, dan mannusia memiliki seismometer bulan di bumi untuk membuktikannya.
Sayangnya, tidak ada peralatan seperti itu di Merkurius, namun misi Eropa BepiColombo yang akan datang akan mulai mengorbit planet kecil ini pada tahun 2025, diharapkan dapat memberikan lebih banyak informasi tentang geologi Merkurius. Termasuk pandangan definisi tinggi mengenai kerutannya.
Baca Juga:
“Gambar paling detailnya mungkin mengungkap jejak batu besar yang bisa menjadi bukti tambahan gempa baru-baru ini,” tulis Rothery. "Saya tak sabar untuk mencari tahu."
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 10 Oct 2023