Disdik Makassar Sukses Gelar SPMB 2025 Tanpa Dana APBD

MAKASSARINSIGHT.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar berhasil melaksanakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tanpa mengeluarkan sepeser pun dari APBN maupun APBD. Aplikasi yang digunakan berasal dari Pusdatin Kementerian Dikdasmen, sementara server disiapkan oleh Dinas Kominfo Makassar. Semuanya gratis.

“Kami sudah menuntaskan proses SPMB 2025 dengan sukses menggunakan aplikasi gratis, nol rupiah, tanpa memakai anggaran,” ungkap Kepala Bidang SMP Disdik Makassar, Dr. Syarifuddin, Rabu (27/8/2025).

Meski tidak mengeluarkan biaya, pelaksanaan SPMB 2025 tetap berjalan lancar tanpa kendala berarti. Layanan penerimaan siswa baru pun dinilai optimal bagi masyarakat.

Baca Juga: 

• BRI Boyong Penghargaan di Kehati ESG Award 2025, Perkuat Langkah Finansial Berkelanjutan
• KLH Dorong Makassar Jadi Kota Tanpa Sampah, Mulai dari Rumah Tangga Hingga TPA
• PT Hadji Kalla Polisikan GMTD Soal Sertifikat Lahan 4 Hektare Tumpang Tindih

Padahal, di sejumlah daerah lain hingga tingkat provinsi, pelaksanaan SPMB justru menyedot anggaran hingga miliaran rupiah.

Syarifuddin menambahkan, Disdik Makassar juga menggandeng sekolah swasta untuk menampung siswa yang tidak kebagian kuota di sekolah negeri. Skema ini sekaligus menjadi solusi pengentasan anak putus sekolah melalui dukungan CSR sekolah swasta.

“Dengan melibatkan pendidikan swasta, prinsip keadilan dan pemerataan bisa dirasakan. Melalui subsidi silang pembiayaan, anak-anak tetap bisa sekolah tanpa memberatkan orang tua,” jelasnya.

Baca Juga: 

• Bank Sulselbar Jadi Pelaksana Peringatan Hari Indonesia Menabung 2025, 1.100 Santri Dapat Rekening Simpel IB
• Makassar Jadi Magnet Investasi, Rp20 Triliun Siap Digelontorkan di Metro Tanjung Bunga
• Manajemen Risiko Tangguh, Rahasia BRI Jaga Kualitas Portofolio

Tak hanya itu, Disdik Makassar juga memaksimalkan program seragam sekolah gratis bagi 14 ribu siswa baru. Program ini dinilai sangat membantu, sebab biaya seragam biasanya mencapai Rp1,5 juta per anak.

“Kalau dihitung, 14 ribu siswa dikali Rp1,5 juta, maka ada penghematan sekitar Rp21 miliar yang bisa dirasakan langsung oleh orang tua siswa,” ujar Syarifuddin.

Dengan efisiensi anggaran dan inovasi kolaboratif, Disdik Makassar disebut berhasil menghadirkan layanan pendidikan yang transparan, merata, dan berpihak pada masyarakat. (***)