Dipecat Sebagai Pelatih Timnas Indonesia, Ini Profil Shin Tae-yong

MAKASSARINSIGHT.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memberhentikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia (Timnas Indonesia) pada 5 Januari 2025.

Melalui laman resmi PSSI menyatakan, keputusan ini dibuat berdasarkan pertimbangan yang panjang dan matang serta evaluasi yang dilakukan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dan Badan Tim Nasional secara menyeluruh terhadap performa Tim dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh Tim Nasional Sepakbola Indonesia.

"PSSI berterima kasih dan menghargai semua kontribusi yang telah diberikan bagi pembangunan Tim Nasional Sepakbola Indonesia. PSSI berharap yang terbaik bagi Shin Tae-yong untuk ke depannya," tulis laman PSSI pada Senin, 6 Januari 2025.

Baca Juga: 

• Tutup Buku 2024, Menkeu Sebut APBN Masih Defisit 2,29 Persen
• Dipecat PSSI, Begini Nilai Besaran Kompensasi yang Diterima Shin Tae-yong
• Cerita Sukses UMKM di Rumah BUMN Kotamobagu Binaan BRI

Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang juga menggelar konferensi pers resmi di Menara Danareksa, Jakarta pada Senin 6 Januari 2025.

Lalu bagaimana sepak terjang Shin Tae-yong selama menjadi pelatih Timnas Indonesia?

Shin Tae-yong merupakan warga kebangsaan Korea Selatan yang lahir di Gyeongbuk pada 11 Oktober 1970. Awalnya sebelum dikenal sebagai pelatih Timnas Indoensia ia mengawali karir sebagai pemain sepak bola Korea Selatan.

Shin pertama kali bermain sepak bola di klub muda Daegu THS, lalu Yeungnam Uni pada 1989. Lalu, Shin debut di klub profesional pada 1992 dengan bergabung ke Seongnam FC. Bersama Seongnam, Shin bertahan selama sekitar 12 musim sebelum pindah ke klub Australia, Brisbane Roar pada 2005.

Tak sampai semusim di Brisbane Roar, Shin Tae Yong memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada Oktober 2005. Shin Tae Yong langsung memulai karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar pada 2005-2008.

Seusai di Seongnam, Shin Tae Yong meneruskan karier kepelatihannya bersama timnas Korea. Pada 2014-2017, Shin menjadi asisten pelatih timnas Korea. Jabatan pelatih kepala baru diraihnya pada Februari 2015. Saat itu, Shin Tae Yong menjadi pelatih di skuad Korea Selatan U-23.

Setahun berikutnya, Shin Tae Yong akhirnya dipercaya timnas senior Korea Selatan mulai Januari 2016 hingga Juli 2018. Dia juga sempat mengasuh skuad Korsel U-20 pada Januari hingga Juli 2017. Pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019.

Timnas di bawah  Shin Tae Yong

Shin disebut berhasil membangun pondasi sepak bola Indonesia. Bahkan, dia mampu membuat regenerasi yang baik di skuad Garuda, yang diperkuat beberapa pemain naturalisasi. Selama ditangani Shin, ranking FIFA Timnas Indonesia juga meroket dari posisi 173 ke 127.

Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia senior kembali ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun. Kepastian ini diraih melalui perjuangan gemilang di babak kualifikasi.

Shin Tae-yong mencatat sejarah dengan membawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2024. Ini adalah pertama kalinya Indonesia berhasil mencapai turnamen tersebut, sebuah pencapaian yang menunjukkan perkembangan pesat di level junior.

Selain itu, Timnas U-23 yang diasuhnya juga mampu melaju hingga semifinal Piala Asia U-23 2024, sebuah capaian yang membanggakan dan membuktikan kualitas generasi muda sepak bola Indonesia.

Baca Juga: 

• Kaleidoskop Teknologi 2024: Darurat Judi Online dan Masuknya Starlink ke Indonesia
• BRI Berdayakan Petani Alpukat Probolinggo dengan Program Klasterku Hidupku
• 10 Langkah BRI Mengangkat Ekonomi Kerakyatan di Penghujung 2024

Selain prestasi di level Asia, Shin Tae-yong juga membawa Timnas Indonesia meraih hasil positif di turnamen regional. Timnas senior menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan meraih medali perunggu di SEA Games 2021.

Di level U-23, Timnas Indonesia juga menjadi runner-up Piala AFF U-23 2023, menunjukkan konsistensi tim asuhan Shin Tae-yong dalam bersaing di Asia Tenggara.

Coach Shin juga dikenal kerap memantau langsung pemain diaspora yang tersebar di berbagai negara. Hasilnya, PSSI telah menaturalisasi sejumlah pemain yang berkarier di Eropa. Contohnya Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Justin Hubner, hingga Ivar Jenner.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 06 Jan 2025