Jumat, 08 Maret 2024 14:20 WIB
Penulis:Isman Wahyudi
Editor:Isman Wahyudi
MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Akira Toriyama, komikus yang karyanya diangkat menjadi anime “Dragon Ball” meninggal di u 68 tahun.
Kabar meninggalnya Toriyama diumumkan oleh studio produksi manga dan desain buatan Toriyama yakni Bird Studio pada Jumat, 8 Maret 2024. Manajemen juga menyebut penyebab Toriyama meninggal dunia adalah subdural hematoma akut.
Untuk mengenang Akira Toriyama, berikut ini TrenAsia.com merangkum kisah sukses komikus legendaris yang sudah hobi menggambar sejak kecil ini.
Baca Juga:
Akira Toriyama Lahir pada 5 April 1955, Toriyama memiliki perjalanan hidup yang menarik, dimulai dari kecil hingga mencapai puncak kesuksesan sebagai pencipta Dragon Ball.
Ia tumbuh dalam lingkungan di mana seni manga menjadi hiburan utama bagi anak-anak. Minatnya pada menggambar berkembang sejak kecil, dan dia bercita-cita menjadi seorang seniman. Bersama teman-temannya di SD, mereka sering saling menunjukkan karakter manga dan animasi yang mereka gambar.
“Di sekolah dasar, kami semua menggambar manga atau karakter animasi dan menunjukkannya satu sama lain," kata Akira dalam sebuah wawancara.
Toriyama tidak melihat seni sebagai sekadar hobi, melainkan sebagai pencarian hidup. Meskipun minatnya sempat redup setelah lulus SD, ketertarikannya pada dunia film aksi mengubah arah pandangnya.
Saat masih duduk di bangku sekolah ini, bakat menggambar Toriayam semakin gemilang kala dirinya mendapat hadiah karena berhasil menggambar orang yang menonton Disney's 101 Dalmatians.
Setelah beberapa tahun kehilangan minat pada komik dan kartun, Toriyama kembali terpikat dengan seni saat memasuki Sekolah Menengah Atas. Di Okoshi Technical High School, dia memilih jurusan desain untuk memperkuat kemampuannya dalam menggambar.
Meskipun orang tuanya berharap dia melanjutkan ke perguruan tinggi, Toriyama memilih untuk langsung memulai karir. Pekerjaan pertamanya sebagai Desainer Grafis di sebuah perusahaan periklanan di Nagoya memberinya pengalaman berharga dalam dunia desain.
Pada tahun 1977, Akira mengikuti kontes dan bersaing menjadi salah satu seniman amatir yang disponsori oleh Shonen Jump, sebuah majalah mingguan dari penerbit manga besar Shueisha. Cerita yang dibuat Akira memikat hati para editor dan berhasil membawanya jadi kartunis di majalah tersebut.
Toriyama mengalami cobaan ketika karyanya yang pertama, "Wonder Island," tidak mendapatkan perhatian yang diharapkan. Meski menawarkan beberapa proyek manga baru, dia dihadapkan pada penolakan. Namun, semangatnya tidak padam.
Pada tahun 1980, Toriyama meraih kesuksesan dengan manga "Dr. Slump," yang mengisahkan kisah ilmuwan lucu Dr. Senbei Norimaki dan robotnya Arale. Karyanya ini memenangkan penghargaan dan menjadi dasar bagi kesuksesan mendatang.
Cikal-bakal Dragon Ball dimulai dari manga "Dragon Boy" pada tahun 1983, yang terinspirasi oleh film Jackie Chan tahun 1978 yang berjudul Jui Kuen (The Drunken Master). Dragon Boy ditampilkan di Shonen Jump pada tahun 1983.
Kesuksesan Dragon Boy membuat Toriyama kembali berkarya dengan membuat Dragon Ball pada tahun 1984. Toriyama awalnya merencanakan proyek Dragon Ball hanya untuk untuk satu tahun, tetapi kepopulerannya meledak, membuatnya berlanjut selama 11 tahun.
Dragon Ball, dengan 519 bab yang dibagi menjadi 42 volume buku komik, menjadi fenomena global. Penjualannya mencapai 156 juta kopi di Jepang, menjadikan Toriyama sebagai salah satu mangaka terkaya.
Baca Juga:
Dragon Ball bukan hanya anime pertama yang sukses di luar Jepang, tetapi juga menginspirasi banyak seniman manga lainnya seperti Masashi Kishimoto dan Eiichiro Oda. Kesuksesan ini membuka pintu bagi adaptasi anime, film televisi, dan video game.
Akira Toriyama, dari kecil yang mencintai menggambar hingga menjadi pencipta Dragon Ball yang terkenal di seluruh dunia, menunjukkan bahwa ketekunan dan cinta pada seni dapat membawa kesuksesan pada hidup seseorang.
Kisah suksesnya mengilhami generasi penggemar anime dan manga, mengukir namanya sebagai salah satu seniman terbesar dalam sejarah industri hiburan Jepang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 08 Mar 2024