Warga Makassar Berduyun Beli Emas, Umumnya Cari 23 Karat

Emas

Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), antusias untuk membeli emas, di tengah flukuasi harga emas di pasaran saat pandemi Covid-19. Animo masyarakat yang meningkat untuk memiliki logam mulia itu terlihat di sejumlah toko emas di kota ini.

Salah satunya di kawasan Somba Opu yang juga dikenal sebagai kawasan Pecinan di Makassar. Menurut salah seorang pedagang emas Rudi Hansen, sejak pagi hingga petang, pembeli terus berdatangan untuk membeli perhiasan emas. Rata-rata mereka membeli emas 23 karat. Pembeli tak hanya dari Makassar, tapi juga kabupaten tetangga.

"Warga yang datang umumnya membeli perhiasan emas 23 karat dibandingkan yang 22 karat. Alasannya emas 23 karat harganya relatif stabil dibandingkan 22 karat pada saat dijual kembali," kata Rudi.

Dia mengatakan, pembeli bukan saja dari Makassar, tetapi juga dari dari Kabupaten Maros, Pangkep dan Gowa.

Hal senada dikemukakan pedagang emas lainnya Misliana. Menurut dia, harga emas 23 karat yang dijual sekitar Rp900.000 lebih diminati daripada emas 22 karta seharga Rp800.000.

Sementara salah seorang pembeli emas dari Kabupaten Maros, Musdalifah mengatakan, datang ke Makassar untuk membeli emas. Menurutnya, perhiasan emas merupakan investasi yang baik, karena harganya jarang anjlok.

"Emas lebih banyak naik harganya, apalagi saat pandemi Covid-19, harga emas terus naik. Jadi, selain bisa dipakai sebagai perhiasan, juga bisa dijual sewaktu-waktu dengan harga yang lebih menguntungkan," katanya.

Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Sabtu (31/10/2020) naik ke angka Rp996.000 per gram atau naik Rp4.000 dibanding harga emas pada Jumat (30/10/2020).

Harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut mencapai Rp888.000. Harga tersebut juga mengalami kenaikan Rp4.000 jika dibandingkan harga kemarin.

Bagikan

Related Stories