Makassar Kini
UTM Malaysia dan STIEM Bongaya Makassar Gelar Kuliah Tamu Internasional Bahas Metodologi Penelitian dan Etika Publikasi Ilmiah
MAKASSARINSIGHT.com – Program Pascasarjana STIEM Bongaya Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas riset bertaraf global melalui penyelenggaraan kuliah tamu internasional bertajuk “Research Methodology”, Jumat (20/6/2025). Kali ini, kampus bisnis terkemuka di Indonesia Timur tersebut berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), menghadirkan narasumber istimewa Assoc. Prof. Dr. Roziana Shaari dari Faculty of Social Sciences and Humanities (FSSH) UTM.
Kuliah tamu ini digelar secara hybrid, di ruang G104 Kampus STIEM Bongaya dan melalui Zoom Meeting, serta dihadiri secara antusias oleh civitas akademika dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai angkatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda internasionalisasi kampus dan penguatan literasi metodologis dalam riset ilmiah yang relevan, kredibel, dan terukur.
Dalam pemaparannya, Prof. Roziana memberikan ulasan komprehensif mengenai pendekatan kuantitatif, kualitatif, hingga mixed methods, serta pentingnya menyelaraskan desain metodologi dengan rumusan masalah dan kerangka teori. Ia menekankan bahwa keberhasilan riset tidak hanya bergantung pada instrumen, tetapi juga pada konsistensi berpikir ilmiah dan akuntabilitas akademik.
Salah satu pokok bahasan penting yang mendapat perhatian peserta adalah materi berjudul “Beyond 'Don't Plagiarize': Modern Research Ethics”, yang membagi praktik penelitian dalam tiga zona integritas: zona hitam (fabrikasi data dan plagiarisme), zona abu-abu (pelaporan selektif dan justifikasi lemah), hingga zona emas, yang mencerminkan transparansi, reproduktifitas, dan kejujuran dalam mengakui keterbatasan riset.
Prof. Roziana juga mendorong mahasiswa agar tidak hanya fokus menyelesaikan tugas akhir, tetapi mampu melangkah ke tahap yang lebih tinggi, yakni publikasi ilmiah. Menurutnya, publikasi bukan semata soal prestise, tetapi wujud nyata kontribusi akademik terhadap pengembangan ilmu dan solusi sosial.
“Riset yang kita hasilkan harus mampu menjawab persoalan nyata dan memperkaya literatur ilmiah. Jangan berhenti di sidang tesis, tetapi publikasikan. Itu tanggung jawab ilmiah kita sebagai bagian dari ekosistem akademik,” tegasnya.
Ia turut membagikan pengalamannya dalam memublikasikan artikel di jurnal bereputasi seperti Humanities and Social Sciences Communications dan Asian Academy of Management Journal, yang menjadi rujukan banyak akademisi di kawasan Asia Tenggara.
Prof. Dr. H. Muh. Akob Kadir, S.E., M.Si., Direktur Pascasarjana STIEM Bongaya, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam memperkuat kultur akademik berbasis riset dan etika ilmiah.
“Kuliah tamu ini memberi pemahaman yang utuh, tidak hanya pada sisi teknis metodologi, tetapi juga pada pentingnya menjaga integritas dan membawa hasil riset ke ranah publikasi yang bisa diakses secara lebih luas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Prof. Dr. Hj. Jannati Tangngisalu, S.E., M.Si., Ketua STIEM Bongaya, menegaskan bahwa kolaborasi dengan kampus internasional seperti UTM menjadi bagian dari arah strategis institusi dalam meningkatkan daya saing akademik.
“Kami ingin lulusan STIEM Bongaya tidak hanya selesai dalam studi, tetapi memiliki rekam jejak akademik yang bisa dibuktikan melalui publikasi. Kolaborasi ini membuka jalan ke arah itu,” tandas Prof. Jannati.
Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang sesi, terutama saat diskusi interaktif dibuka. Mahasiswa mengajukan pertanyaan mulai dari penyusunan instrumen, teknik sampling, hingga strategi menghindari desk rejection saat mengirim artikel ke jurnal ilmiah.
Melalui kegiatan ini, STIEM Bongaya menegaskan peran aktifnya dalam mendorong riset yang berstandar internasional, beretika, dan berdampak nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik manajerial.