Tercecer di Peringkat 10 Liga 1, PSM Makassar Depak Pelatih Milomir

PSM Makassar

Selesai sudah masa bakti Milomir Seslija, bersama PSM Makassar. Manajemen Juku Eja, memutuskan untuk memecat pria berusia 57 tahun tersebut dari kursi pelatih.

Disinyalir Milo didepak karena penampilan tidak konsisten yang ditunjukkan PSM di Liga 1 2021/22. Klub yang didirikan pada 1915 tersebut meraih empat kemenangan, lima imbang, dan empat kekalahan.

Alhasil, PSM harus puas menduduki peringkat sepuluh klasemen. Zulkifli Syukur dan kawan-kawan mengumpulkan 17 poin dari 13 pertandingan yang dimainkan.

"Mulai pertandingan melawan Persipura [Jayapura] di pekan 14, tim akan dipimpin karteker Syamsuddin Batola," kata direkur utama PSM Munafri Arifuddin, Kamis (25/11/2021).

Syamsuddin, bukan sosok baru di PSM. Ketika masih aktif sebagai pemain, ia berhasil mengantarkan klub tersebut meraih juara Liga Indonesia pada musim 1999/00.

Setelah gantung sepatu, Syamsuddin beralih ke dunia kepelatihan. Ia menukangi tim kampung halamannya Persim Maros, dan beberapa tim usia muda dan tim lokal.

Kemudian, Syamsuddin kembali ke PSM pada 2017, sebagai asisten pelatih. Ia menjadi tangan kanan Robert Rene Alberts, dan mampu mempersembahkan gelar Piala Indonesia 2018.

Selepas Robert Rene, hengkang ke Persib pada 2019, Syamsuddin masih tetap setia di PSM. Perannya sebagai asistenn pelatih tidak berubah meski klub tersebut berganti juru formasi.

Kesetiaan Syamsuddin, untuk PSM tidak perlu diragukan lagi. Satu per satu pemain memilih cabut karena klub tersebut mengalami krisis finansial akibat tersendatnya dana dari sponsor.

Berbekal skuad seadanya, Syamsuddin mampu menunjukkan permainan yang mantap di Piala Menpora 2021. Saat itu, ia membawa anak asuhnya sampai babak semi-final.

Sayang, Syamsuddin tidak bisa menjadi pelatih PSM di Liga 1 2021/22. Ia terganjal regulasi karena baru memegang lisensi kepelatihan A AFC, dan akhirnya klub tersebut menunjukkan Milo.

Tags PSM MakassarBagikan

Related Stories