Makassar Kini
Tempatkan Terduga Covid-19 di Hotel Berbintang, Pemprov Sulsel Klaim Efektif Naikkan Angka Kesembuha
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengklaim program wisata 14 hari dengan menempatkan pasien terduga Covid-19 di hotel berbintang yang digagas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Sulsel berhasil meningkatkan angka kesembuhan.
Hal ini berdasarkan data jumlah kesembuhan pasien Covid-19, dimana Sulsel berada pada posisi kedua pasien dinyatakan sembuh, yakni 200 orang.
Di posisi pertama ada DKI Jakarta 562 orang. Sedangkan Jawa Barat 147 orang, Jawa Timur 171 orang dan Jawa Tengah 112 orang.
Saat kunjungannya ke Almadera Hotel, Jl Somba Opu, Makassar, Senin (4/5/2020), Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan capaian tersebut didasari dengan kerja keras dari TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh stakeholder.
"Makanya, kita lihat hari ini adalah buah dari kerja keras kita selama ini, menyiapkan tempat tidur yang nyaman dengan gizi yang baik," ujar dalam siaran pers.
"Bayangkan semua pasien Covid-19 sekarang sudah kita cateringkan, makanya tingkat kesembuhannya tinggi," lanjutnya.
Selain itu, langkah Pemprov Sulsel juga berdasarkan hasil arahan dari tim ahli kedokteran untuk melawan musuh yang tidak nampak ini.
"Virus ini bisa dilawan dengan imunitas yang kuat. Nah imunitas yang kuat itu kita dapat dari istirahat yang cukup, makan yang bergizi, makan vitamin, jangan cemas, jangan stres," katanya.
"Nah kalau kita isolasi di tempat yang sangat nyaman, dia bisa bawa laptop, dia bisa kerja, WIFI kuat, ada TV, tempat tidur yang nyaman, terus dikasi catering dengan menu yang bagus, ini kan model yang kita lakukan," jelas bupati Bantaeng 2 periode itu.
Menurut dia, dibandingkan dengan Pemprov Sulsel harus membeli ventilator dengan harga mencapai Rp 1 miliar per unitnya, lebih baik utamakan tempat yang nyaman bagi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Jadi bagaimana yang OTG, ODP ini kan supaya dia bisa betul-betul 14 hari itu masa inkubasi, dia kembali negatif, dia kalau sudah lepas, dia tidak akan mudah menular ke orang. Kedua, dia juga sudah kebal karena imun tubuh terhadap virus corona sudah ada," tuturnya.