Teliti Berita! Stop Sebar Hoaks, Tuai Manfaatnya Kini dan Nanti

(null)

GORONTALO – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 26 November 2021 di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Solusi Mematikan Hoaks”.

 

Program kali ini menghadirkan 1.894 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari CEO dan Co-Founder Bicara Project Digital, Rana Rayendra; Pustakawan IAIN Sultan Amal Gorontalo, Ampauleng Zainuddin; Putri Citra Indonesia 2017, Chika Audhika, dan Konsultan Keamanan Siber, I Putu Indra Pratama. Adapun sebagai moderator adalah Praktisi PR, Sinta Pramucitra. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

 

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya membuka sesi materi, Rana Rayendra tampil sebagai narasumber pertama yang membawakan tema “Positif, Kreatif, Aman di Internet”. Karakteristik dunia digital yang perlu dipahami adalah tidak terbatas ruang dan waktu, jangkauan luas, massal, serta informasinya mudah dibagikan. Positif di internet berarti mengonsumsi konten baik, mengirim hal positif, menahan yang negatif, dan tidak mengakses konten ilegal. Kreatif berarti menguasai produk digital, mengirim konten minat yang bermanfaat, mengembangkan konten. “Agar aman berinternet, maka batasi informasi pribadi, waspadai virus, dan gunakan kata sandi yang kompleks,” jelas Rana.

 

Berikutnya, Ampauleng Zainuddin membawakan tema “(Digital Ethics) Tips Mengenali Berita Palsu dan Verifikasi”. Cara mudah mengenali berita hoaks adalah verifikasi dari sumber asli, tanyakan pada diri sendiri perasaan yang muncul setelah mendapat berita tersebut, dan bandingkan dengan sumber lain. “Mencari kebenaran berita foto bisa dengan fitur Google Image. Sementara mencari kredibilitas narasumber bisa melalui situs pipi.com,” kata Ampa.

 

Chika Audhika sebagai pemateri ketiga menyampaikan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat”. Ketika menyatakan pendapat, hindari opini provokatif, ketahui isu secara detail, pikir kembali sebelum mengirim, dan gunakan bahasa yang sopan dan santun. Ini akan berpengaruh pada jejak digital pengguna internet. Jejak digital yang baik, diantaranya mengunggah hanya konten positif, memutus tali hoaks, dan menjaga penyebaran data diri. “Manfaat rekam digital baik yaitu menciptakan branding, memperluas koneksi, dan membuka peluang bisnis,” sebut Chika.

 

Adapun sebagai pemateri terakhir, I Putu Indra Pratama menyampaikan materi berjudul “Cyber Safety: Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Internet yang digunakan dengan baik memberikan dampak mempercepat penyebaran informasi, membuka peluang usaha baru, dan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sebaliknya, jika digunakan dengan tidak baik, akan menambah penyebaran berita bohong, menciptakan perundungan siber, dan kecanduan. “Berinternet dengan sehat dan aman mulai dari validasi tautan mencurigakan, hanya pasang aplikasi dari PlayStore/AppStore, pastikan pembaruan perangkat lunak, dan jangan gunakan WiFi gratis saat transaksi, serta aktifkan otentikasi dua langkah,” pungkasnya.

 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

 

“Bagaimana cara sosialisasi pentingnya internet sehat kepada orang tua, supaya mereka dapat menghindari berita hoaks dan penipuan, mengingat orang tua juga bertanggung jawab dalam mengawasi putra-putrinya agar terhindar dari konten negatif, dan mendorong lebih cerdas serta kreatif?” tanya Prasena kepada Rana Rayendra

 

“Pertama, sajikan data yang benar. Kedua, beri tahu seperti apa dampak dan risiko pidananya. Ketiga, tahu atau bijak cara memberitahunya. Tetap dengan sopan santun, ada data, dan kasih tahu sanksi hukumnya,” jawab Rana.

Editor: El Putra

Related Stories