Survei Pilwali Makassar, Pasangan Danny-Fatma Unggul Jauh dari Rivalnya

Danny

Celebes Research Center (CRC) merilis hasil survei Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar. Hasilnya, Ramdhan (Danny) Pomanto-Fatmawati mengungguli pasangan calon (paslon) lainnya.

Survei dilaksanakan dengan metode Multistage Random Sampling dengan jumlah responden 1.000 orang yang tersebar di 15 Kecamatan di Makassar. Survei digelar pada 25 September-5 Oktober 2020 dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Manajer Riset CRC Muhammad Hidayat mengatakan elektabilitas paslon Pilwalkot Makassar mulai terlihat sejak 3 minggu pertama setelah masa kampanye dibuka. Dari survei yang dilakukan, Donny Pomanto dan Fatmawati yang diusung Gerindra dan Nasdem ini unggul dengan 40,4 persen.

"Untuk simulasi dukungan saat ini, paslon Ramdhan Pomanto-Fatmawati mendapatkan 40,4 persen, lalu Munafri Arifuddin-Rahman Bando 23,5 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda 14,0 persen dan 6,5 persen untuk Irman Yasin Limpo -Zunnun," kata Hidayat di Hotel Santika, Makassar, Senin (12/10/2020).

Meski begitu, dia menyebut masih ada sekitar 15,6 persen pemilih yang masih dalam kategori swing voters atau belum menentukan pilihan saat survei dilaksanakan. Sedangkan 24,3 persen responden mengaku masih akan berubah pilihan calon.

"Dari 83,3 persen yang menyatakan telah menentukan pilihan itu, ada sekitar 24,3 persen pemilih yang menyatakan cukup besar kemungkinan berubah pilihannya saat pencoblosan," ucapnya.

"Alasan mereka berubah jika ada calon lain yang menawarkan visi misi dan program yang lebih baik atau jika ada calon yang turun langsung ke daerah pemilih," imbuh Hidayat.

Adapun alasan para pemilih menjatuhkan pilihannya kepada paslon adalah kejujuran dan merakyat. Sebanyak 55,5 persen memilih alasan pertama, yaitu kejujuran, dan 8,2 persen akan memilih pemimpin yang tegas.

Selain soal Pilwalkot, CRC juga menyurvei masalah utama yang dihadapi Kota Makassar. Hidayat mengatakan, ekonomi dianggap masalah utama di kota tersebut.

"Warga Makassar, Makassar menyebut masalah utama yang dihadapi adalah ekonomi yang sulit 15,7 persen, susah mencari pekerjaan 12,1 persen, sering banjir 10,7 persen, dan banyaknya pengangguran 8,0 persen," kata Hidayat.

Oleh karenanya, pemilih berharap para paslon lebih memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, dan pengendalian harga barang pokok dalam program utama mereka.

"Untuk faktor latar belakang kandidat, warga akan memilih kandidat berdasarkan latar belakang kinerja dan pengalaman sebanyak 43,7 persen, visi dan misi program kandidat sebanyak 25,6 persen, dan kualitas atau kompetensi kandidat 10,6 persen," terangnya.

Selain itu, pemilih akan cenderung tertarik memilih paslon jika mereka bertemu langsung. Sebanyak 67,1 persen warga mengaku tertarik jika paslon melakukan hal tersebut. Selebihnya, warga juga akan tertarik memilih paslon jika mendapatkan masukan dari keluarga dan teman sebanyak 47,5 persen.

Bagikan

Related Stories