Sulsel Punya Puluhan Lab Testing Covid-19, Cuma Belasan Yang Berfungsi

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr Siswanto Wahab, meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk meningkatkan tracing dan testing Covid-19.

Ada 25 laboratorium di Sulsel, kata Siswanto, tapi tidak semuanya difungsikan. 

Diantaranya BBLK Makassar, lab RS Wahidin, lan Unhas, labkes Soppeng, RS Dadi, Pelamonia, Bhayangkara, klinik Prodia, RS Siloam, Lakipada,  mobile PCR, dan masih banyak lagi.

Kata Siswanto, sangat disayangkan jika lab tersebut tidak digunakan untuk memeriksa masyarakat yang diidentifikasi tertular covid-19.

"Yang berfungsi cuma 11 saya lihat, mohon dimaksimalkan ini supaya banyak testing dan tracing," ucap Siswanto dikutip Senin (28/6/2021).

Dari data Dinas Kesehatan Sulsel, jumlah testing yang diperiksa dalam sehari baru diangka 1000, misalnya pada 24 Juni lalu hanya 1.108, besoknya 1,149, dan terakhir, Sabtu 26 Juni cuma 1,141 dengan angka positif diatas 100 kasus.

Siswanto menjelaskan, salah satu penyebab tingginya kasus di Jakarta dan sekitarnya, karena pemerintah DKI Jakarta meningkatkan testing atau pemeriksaan swab hingga 13 kali lipat.

Menurutnya, lebih baik jika banyak kasus positif tapi pemeriksaannya gencar dibanding membatasi pemeriksaan swab.

"Testing kan seharusnya dilakukan berdasarkan jumlah penduduk suatu daerah, misalnya Makasar ada 9 juta. Itu dibagi 1000 , dibagi 7 hari dalam seminggu kak bisa 1.300 yang diperiksa," paparnya.

Belum lagi jika 25 laboratorium tersebut dimaksimalkan, orang-orang yang terinfeksi covid bisa segera ditangani agar tidak menambah radar penularan.

"Belum lagi tracingnya, satu orang yang terinfeksi itu maksimum bisa menulari delapan orang," ulasnya.

Adapun soal kenaikan kasus beberapa hari terakhir ini dipengaruhi oleh perjalanan mudik saat Idul Fitri 2020 lalu.

Ditambah lagi dengan jalur penerbangan yang tidak dijaga ketat. Orang-orang dari luar negeri masih diberikan keleluasaan untuk mengakses jalur masuk Indonesia.

"Kenapa varian cepat berkembang, karena penerbangan. Ada beberapa contoh yg terjadi lonjakan, arus mudik, penerbangan dari luar negeri, ini memang lebih ganas dari sebelumnya," ujarnya.

Tags covid 19Bagikan

Related Stories