Stok Darah PMI Makassar Menipis, Mari Donor Darah !!!

Donor

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar kekurangan stok darah setelah lebaran Idulfitri 1441 Hijriah di tengah tingginya permintaan dari rumah sakit. Hal ini disebut sebagai salah satu imbas dari pandemik COVID-19, sebab imbauan untuk physical distancing membuat perusahaan maupun instansi yang rutin melakukan kegiatan donor darah terpaksa harus menundanya. 

Wakil Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Makassar, Khudry Arsyad, mengatakan kondisi ini tentu berbeda dengan kondisi dua tahun terakhir, di mana stok darah setelah lebaran selalu aman karena PMI sebelumnya telah melakukan perencanaan jadwal pelaksanaan donor, baik di kantor maupun di luar kantor. 

"Selain itu, bertepatan juga dengan mewabahnya DBD. Jadi antara input donasi darah dengan tingkat permintaan jauh lebih tinggi karena disamping terbatasnya orang untuk melakukan jadwal donor ditambah dengan tingkat permintaan yang tidak pernah turun. Rata-rata tidak pernah di bawah 100 kantong per hari bahkan pernah sampai 250 kantong," ujar Khudry, dilansir Sabtu (30/5/2020).

Kekurangan stok darah, kata Khudry, sebenarnya sudah mulai terasa sejak pertengahan Ramadan lalu. PMI juga telah mempersiapkan skenario sebulan sebelum Ramadan dengan tujuan mengumpulkan 2.500 kantong darah seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya pusat perbelanjaan seperti Mall Ratu Indah, masjid Al Markaz Al Islami hingga gereja-gereja juga rutin menggelar donor darah untuk menjaga stok tetap aman. 

Namun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung selama hampir sebulan membuat skenario ini akhirnya tidak dapat terlaksana seperti tahun lalu. Stok darah pun semakin menipis karena tidak adanya kesempatan untuk jalan di setiap minggu atau setiap malam. 

"Jadi satu-satunya sumber itu adalah orang yang datang donor darah di UTD di Jalan Kandea. Di siang hari ada sekitar 5 - 10 orang. Setelah berbuka puasa biasa ada 20 -30. Hanya itu yang menjadi sumber tambahan dari stok sebelum Ramadan. Selama Ramadan itu hanya 2 kali kami keluar untuk melakukan donor, itu pun tempatnya harus disemprot dulu, dipastikan jaga jarak antrian," tutur dia.

Khudry mengaku, selama ini pihaknya tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi dan kampanye untuk memberitahu masyarakat bahwa UTD PMI Kota Makassar saat ini sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar WHO. 

Selain itu, UTD PMI Kota Makassar juga sudah mendapatkan sertifikasi BPOM sehingga patuh terhadap SOP pelaksanaan yang aman dan berkualitas. Khudry pun meyakinkan kepada masyarakat untuk tidak perlu ragu mendonorkan darahnya di UTD PMI Kota Makassar. 

"Donor itu tidak mungkin kita melaksanakan pengambilan darah pada orang yang memiliki indikasi ODP. Sebelum masuk di ruang donor itu kita periksa suhu badan kemudian sebelum dilakukan pengambilan darah pendonor itu ada pemeriksaan dokter. Jadi ada protapnya untuk pelaksanaan donor. Tidak mungkin kitia mengambil darah kalau pendonor itu tidak memungkinkan," katanya.

Bagikan

Related Stories