Seluruh Staf Khusus Nurdin Abdullah Akhirnya Ikut di Non Aktifkan

Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah

Gerbong gubernur nonaktif Nurdin Abdullah (NA) mulai tergeser. Jajaran Staf Khusus dinonaktifkan, posisi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) juga dievaluasi.

Diam-diam Bappelitbangda ternyata menghentikan SK pengangkatan jajaran Staf Khusus gubernur yang dulunya kerap melekat bersama Nurdin Abdullah. Yang diangkat hanyalah jajaran staf khusus Plt gubernur, yang telah diteken Andi Sudirman Sulaiman.

Jumlah staf khusus yang kini nonaktif sebanyak 9 orang. Salah satu yang ada dalam jajaran tersebut yakni Putri Fatima, yang merupakan anak pertama Nurdin Abdullah yang memang kerap mendampinginya dalam berbagai kegiatan.

Kemudian ada menantu Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Zulham Arief. Serta jajaran staf khusus lain. Kemudian, pemprov juga menghentikan pengangkatan Jubir Nurdin Abdullah Veronica Moniaga.

Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbangda Sulsel, Andi Rahmi Bahariwaty mengatakan kebijakan ini diambil sesuai arahan pimpinan. Yakni menghentikan pengangkatan staf ahli yang selama ini melekat untuk gubernur nonaktif Nurdin Abdullah.

Kata dia, normalnya Staf Khusus bekerja mendampingi gubernur yang masih aktif bekerja. Namun karena tersandung kasus, sehingga pengangkatan jajaran staf khusus dan juru bicara tersebut ditangguhkan hingga menunggu kepastian proses hukum.

“Mereka juga tidak bekerja. Bisa jadi temuan kalau honornya kami bayarkan. Sekarang kan yang aktif Plt gubernur, makanya yang diangkat dari staf khusus wagub saja. Sementara untuk yang ikut dengan gubernur (Nurdin Abdullah) kami pending,” bebernya kepada media, Rabu (21/4/2021).

Dia menjelaskan, pengangkatan staf khusus baik Gubernur dan wagub dalam satu SK. Ada 9 orang yang melekat di gubernur nonaktif. Kemudian 10 orang yang melekat untuk wagub.

Kini SK untuk posisi tersebut diteken langsung oleh Plt gubernur. “Yang khusus di Pak NA kita tangguhkan dulu sampai menunggu bagaimana selanjutnya. Termasuk memang ada ibu Putri di dalam SK. Karena normalnya ini kan mengikut ke gubernur,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi untuk jajaran TGUPP. Dalam waktu dekat ini pemprov melalui Bappelitbangda Sulsel akan bersurat ke Unhas dan IPDN untuk meminta tenaga tambahan. Demi mengisi posisi TGUPP.

“Iya (ada evaluasi TGUPP). Saya tidak bisa jawab dinda, hanya laksanakan sesuai perintah saja,” tambahnya.

Informasi yang dihimpun FAJAR, para jajaran staf ahli dan juru bicara memang sudah diberhentikan sejak Maret lalu. Mereka bahkan tak lagi menerima honor. Setiap bulannya mereka menerima gaji Rp8 juta per bulannya.

Terpisah Anggota TGUPP Moh Roem tak mempersoalkan jika memang akan ada evaluasi pada jajaran tim gubernur. Menurutnya itu memang perlu dilakukan lantaran gaya kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman berbeda dengan Nurdin Abdullah.

Artinya, kata dia, ada kebutuhan yang berbeda ketika Andi Sudirman Sulaiman yang memimpin saat ini. Bisa saja Plt gubernur membutuhkan orang-orang tambahan dalam komposisi TGUPP. Meskipun sebelumnya, dia menjabat sebagai wagub Sulsel.

“Saya tidak ada beban, ketika memang akan dievaluasi dan digantikan. Kita juga belum tau apakah TGUPP ini dibubarkan terus diganti nama baru, atau orang-orang di dalamnya yang akan diganti. Tetapi tidak ada masalah ketika dievaluasi,” tambahnya.

Bagikan

Related Stories