Rokok IQOS Kian Populer di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat memberikan izin kepada Philip Morris International untuk memasarkan dan menjual perangkat pemanas tembakau IQOS. 

Produk ini menjadi perangkat pertama dari jenisnya yang dijual di AS, dengan tujuan untuk menawarkan alternatif yang lebih sehat dibandingkan rokok tradisional. Namun, di balik klaim ini, banyak hal yang masih perlu diketahui mengenai dampak jangka panjang dari penggunaan perangkat ini.

IQOS di Indonesia: Semakin Populer

Rokok tembakau elektrik IQOS kini juga populer di Indonesia. Dengan teknologi pemanasan tanpa pembakaran, IQOS menawarkan alternatif yang diklaim lebih sehat. Tetapi, seberapa jauh klaim ini benar, dan apa saja yang perlu diketahui oleh konsumen mengenai produk ini?

Baca Juga: 

• Akan Lakukan Perbaikan Kebocoran Pipa di Jalan Dr Leimena, PDAM Makassar Minta Pelanggan Tampung Air
• Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Naik di Tahun 2025
• Hadiri WWF ke 10 di Bali, Wali Kota Makassar Jajaki Pertemuan dengan Pemimpin Berbagai Negara

IQOS terdiri dari dua komponen utama: batang pemanas dan dudukan. 

Batang pemanas, yang terbuat dari keramik, dirancang untuk memanaskan hingga suhu sekitar 350 derajat Fahrenheit. 

Dudukan berfungsi sebagai tempat bagi batang tembakau selama proses pemanasan. 

Penggunaannya cukup sederhana, pengguna memasukkan batang tembakau ke dalam dudukan, menempelkan batang pemanas ke dudukan, dan mengaktifkan perangkat. 

Proses ini memanaskan batang tembakau hingga menghasilkan aerosol yang bisa dihirup. 

Aerosol ini mengandung nikotin dan berbagai rasa, namun dengan kadar produk sampingan yang lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok tradisional.

Kelebihan IQOS

Salah satu daya tarik utama dari IQOS adalah klaim bahwa produk ini lebih sehat dibandingkan rokok konvensional. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

Produk Sampingan yang Lebih Rendah: Karena tidak ada proses pembakaran, IQOS menghasilkan lebih sedikit produk sampingan berbahaya seperti tar dan karbon monoksida.

Berbagai Rasa: IQOS tersedia dalam berbagai varian rasa, memberikan pengalaman merokok yang lebih beragam.

Dapat Digunakan Kembali: Perangkat ini dapat digunakan berulang kali, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan rokok biasa yang sekali pakai.

Alternatif untuk Perokok Aktif: IQOS menawarkan opsi yang dianggap lebih sehat bagi mereka yang ingin mengurangi bahaya kesehatan tanpa harus berhenti merokok sepenuhnya.

Baca Juga: 

• Diminati, Indonesia Ternyata Peringkat 7 di Dunia dalam Jumlah Investor Aset Kripto
• Wujudkan Kota Rendah Karbon, Wali Kota Makassar Gandeng UGM
• Didakwa Korupsi, Dirut Anak Usaha Jasa Marga Ini Tolak Klaim Proyek 1,4T

Kekurangan dan Risiko

Namun, penting untuk memahami bahwa meskipun lebih sehat, IQOS masih belum bebas risiko. Beberapa kekurangan dari perangkat ini meliputi:

Mengandung Nikotin: Aerosol yang dihasilkan masih mengandung nikotin, zat adiktif yang memiliki efek negatif pada kesehatan.

Bahan Kimia Berbahaya: Selain nikotin, terdapat bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya, meskipun dalam kadar lebih rendah.

Biaya: IQOS bisa menjadi mahal, terutama jika dibandingkan dengan rokok tradisional.

Ketersediaan: Produk ini belum tersedia secara luas seperti rokok biasa, yang bisa menjadi kendala bagi konsumen.

Rokok tembakau elektrik IQOS memang menawarkan sejumlah kelebihan dibandingkan rokok tradisional. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 21 May 2024