Rencana Solusi Sampah Losari, Walhi Malah Kritik Pemkot

Sampah

Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar membangun pintu air untuk mengatasi persoalan sampah yang menumpuk di perairan Losari dinilai keliru. Hal tersebut justru bisa menimbulkan konflik sosial.

“Pintu air itu nantinya akan menghalangi akses nelayan menuju laut,” kata Direktur Eksekutif WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin, Sabtu (29/2/2020).

Pasalnya, kata Amin, akses nelayan ke laut hanya ada di Kanal Jongaya. Bila itu ditutup, maka aktivitas bakal nelayan terganggu. Terutama yang berada di Kecamatan Mariso dan sekitarnya.



Amin mengatakan, persoalan utama terkait pencemaran di Pantai Losari adalah sirkulasi air yang tidak berfungsi sempurna.

Penanganan yang dilakukan pemerintah kota selama ini, kata dia, hanya bersifat sementara. Dia menilai kebijakan Pemerintah Kota Makassar tak menyentuh inti persoalan.

“Problem di Losari itu tak kunjung usai kalau penanganannya masih bersifat temporer. Ada sampah diangkut, ada sampah diangkut. Itu tidak menyelesaikan masalah. Masalahnya adalah sirkulasi air di Losari itu tidak baik,” jelasnya.

Amin membeberkan, proyek Center Point of Indonesia menjadi salah satu penyebab utama sirkulasi air di Losari terganggu.

Sehingga, kata dia, sudah sepatutnya Ciputra selaku pengembang CPI menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas pencemaran perairan Pantai Losari.

“Yang harus dilihat adalah, apa penyebab hilangnya atau tidak berfungsinya sirkulasi air di Losari maupun di Kanal Jongaya? Itu disebabkan karena proyek CPI di situ,” terang Amin.

Bagikan

Related Stories