Rektor PTN di Makassar Sambut Antusias Kampus Merdeka dari Nadiem

Nadiem

Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim tentang Kampus Merdeka disambut positif oleh rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam menyebut kebijakan tersebut bahkan perlu disambut antusias sehingga lebih dioptimalkan.

“Kebijakan Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh mas Nadiem bisa menjadikan mahasiswa lebih mengeksplorasi diri dengan bisa berbelanja program mata kuliah yang bukan dari program studi yang dijalankan. Sebagai rektor saya mendorong agar kebijakan ini bisa menjadi lebih baik lagi,” kata dia, Selasa (4/2/2020).

Menurut Husain, kebijakan kampus merdeka belajar yang dikeluarkan oleh Nadiem Makarim adalah hal yang sudah lama dinanti, karena memberikan kebebasan dan manfaat kepada mahasiswa.

“Tentu kebijakan ini dapat menjadikan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita jauh lebih baik karena juga bisa belajar bidang studi diluar dari yang selama ini dipelajari. Pemikiran ini sudah lama diharapkan agar Indonesia bisa lebih maju lagi, dan keluaran dari kebijakan ini nantinya akan dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dwia Ariestina Pulubuhu juga menyebut kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Nadien adalah langkah yang positif dari pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya yang memiliki daya saing.

"Unhas berada pada posisi siap mendukung kebijakan tersebut karena ini memang adalah kebijakan nasional. Karena ini kan gagasan besar bahwa pemerintah dalam hal ini Kemendikbud ingin agar alumni dari perguruan tinggi itu dia betul-betul siap untuk memasuki dunia kerja,” kata Dwia.

Menurutnya, kebijakan kampus merdeka ini akan berpengaruh terhadap perguruan tinggi maupun mahasiswa di dalamnya. Kita harus bersama-sama mengawal proses ini supaya nanti, pertama tidak merugikan mahasiswa, kedua bisa mendukung visi untuk meningkatkan SDM sebagaimana tugas dari perguruan tinggi.

“Meski kebijakan itu masih sementara berproses, akan terlibat memberikan masukan-masukan di dalam proses ini agar implementasinya betul-betul bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Bagikan

Related Stories