PU Makassar Fokuskan Titik Genangan Antisipasi Dini Banjir

Banjir di Aceh Besar mulai surut

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar mencatat ada lima kawasan yang menjadi langganan banjir. Mereka adalah Kodam III, Rappokalling, Coko Nuri, Swadaya, dan Nipa-nipa.

Sebagai langkah antisipasi dini, Dinas PU Makassar melalui Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Drainase masif melakukan atensi terhadap lima kawasan tersebut.

Salah satu sumber permasalahan di daerah rawan genangan, dominan aliran tersumbat pada saluran karena sampah dan sedimen yang dari pembangunan-pembangunan rumah.

Kepala Bidang PSDA dan Drainase PU Makassar, Syafar Madjid menyampaikan, saat ini telah didata penyebab besarnya. Seperti di kawasan Nipah-Nipah, salah satunya Antang Blok 10.

Kata Syafar, di Blok 10 itu ada gorong-gorong jembatan yang dibuat perumahan sangat kecil. Untuk area kanal sedimennya selalu dikeruk, tetapi pada saat musim hujan gorong-gorong itu mudah tersumbat.

“Untuk itu, saat ini kami koordinasi Balai Besar Wilayah Sungai karena itu wilayahnya,” kata Syafar Majid, Kamis (19/8/2021).

Saat ini juga pihannya berharap masyarakat berperan aktif untuk mendata area genagan jika hujan juga Kapan terjadi genangan itu. “Terutama yang ada wilayah pinggiran itu, sehingga bisa diawasi setiap saat,” harapnya.

Sementara itu, untuk dalam kota, sebetulnya, saluran di Makassar butuh normalisasi. Karena saluran lama sudah tidak bisa menampung. Namun, itu akan sulit.

Sehingga, sampai saat ini yang terus dilakukan pengerukan sedimen di 43 titik. Sedimen yang dikeruk itu sekitar 192 kubik per hari.

Saat ini juga PU Makassar siapkan dua eskavator spider. Untuk ditempatkan di BTN Asal Mula dan Sabutung-Cambayya. Ini karena dua area ini rawan banjir saat musim hujan.

“Kita lakukan pengadaan tahun ini satu eskavator spider tetapi batal,” bebernya. Itu karena penyedia tak mampu setelah klarifikasi keinginan spesifikasi. Pagu yang disediakan Rp3,5 miliar. 

Tags banjirBagikan

Related Stories