Prahu Hub Mulai Agresif Garap Pangsa Bisnis Logistik Digital Makassar

Logistik

Pengiriman barang lewat kargo seringkali menjadi kendala sejumlah pelaku usaha khususnya UMKM. Selain informasi soal biaya, cara pengiriman, mereka juga khawatir risiko barang yang hilang.

Itu menjadi alasan Benny Sukamto menghadirkan sebuah startup yang memudahkan pelaku usaha dalam pengiriman barang dalam jumlah besar.

Startup bernama Prahu-Hub diluncurkan pertengahan tahun lalu, untuk memudahkan pelaku usaha mengirimkan barangnya dalam jumlah besar.

“Kita ajak kalangan pelaku usaha khususnya UMKM di Makassar dan sekitarnya untuk memanfaatkan layanan ini. Bisa diakses lewat website www.prahu-hub.com. Dengan layanan ini, pengiriman barang yang volumenya minimal 1 kontainer bisa lebih mudah. Seperti pesan tiket pesawat lewat aplikasi. Kita sudah kerja sama dengan semua sejumlah pelayaran,” jelas Benny Sukamto.

Lewat website tersebut, pengguna tinggal melakukan registrasi, memilih tujuan pengiriman, lalu melakukan pembayaran. Salah satu keunggulannya, karena pengguna bisa mendapatkan update posisi barang yang mereka kirim yang diinformasikan petugas lewat foto.

Benny menjelaskan, alasan utama startup tersebut dihadirkan untuk membantu menyeimbangkan angkutan logistik.

“Kenyataan saat ini, terjadi ketimpangan. Kapal-kapal kargo yang berlayar ke luar Jawa selalu mengangkut banyak barang. Tapi saat kembali, angkutannya kosong atau sedikit. Sementara ongkos yang dihabiskan untuk pergi dan kembali itu sama,” kata dia.

Benny mencontohkan, sebagai pelaku usaha pengiriman barang, dia pernah mendapatkan orderan pengiriman barang dari Jerman ke Surabaya. “Kemudian diketahui, barang yang sama juga tersedia di Batam. Tapi ternyata barang yang di Batam ini harganya lebih mahal, padahal di dalam negeri,” terangnya.

Kenyataannya, banyak pelaku usaha di Jawa yang memilih membeli bahan baku dengan mengimpor dari luar negeri. “Padahal bahan baku tersebut sebenarnya tersedia di pulau lain,” terangnya.

Prahu Hub mencatat, sejak hadir pihaknya melayani sekitar 100 hingga 150 kali transaksi pengiriman barang per bulan. “Kita harap di Makassar bisa meningkat,” katanya.

Bagikan

Related Stories