Politisi Nilai Pola Komunikasi Nadiem Kian Efektif

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim

JAKARTA - Politisi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian menganggap selama masa awal kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, kemampuannya dalam membangun komunikasi masih tergolong efektif dan baik.

Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Hetifah Sjaifudian mengatakan penilaian bahwa komunikasi Nadiem dengan internal maupun publik saat ini sangat baik.

“Nadiem Makarim adalah sosok yang cepat belajar. Misalnya dulu di DPR pernah juga katanya (komunikasinya) mandeg, tapi di akhir-akhir kan beda, malah cool” ucap Hetifah, Kamis (27/02).

Hetifah menduga munculnya tudingan pola komunikasi Nadiem yang tak lancar kemungkinan terjadi akibat efek kejut atas inovasi dan reformasi sistematis yang sedang diciptakan di Kemendikbud.

“Jadi, ada bagusnya juga banyak dibuat pelaksana tugas (PLT) pejabat di Kemendikbud, asal jangan lama-lama. Supaya ketika proses bidding nanti semua PLT bisa ikut. Hasilnya juga berbasis kompetensi,” ujar Hetifah.

Pada Rabu, 26 Februari 2020, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Ainun Na`im melantik 11 pejabat tinggi pratama (eselon II) dan 632 pejabat fungsional di lingkungan kementerian tersebut. Pelantikan dilaksanakan dalam dua gelombang di Graha Utama dan Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kemendikbud. Pelantikan tersebut merupakan bagian proses restrukturisasi di kementerian.

Dalam sambutannya, Ainun meminta para pejabat yang dilantik dapat segera menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru untuk menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien.

“Kepada saudara-saudara yang baru saja dilantik kami mohon dapat melakukan penyesuaian sehingga dapat bekerja dengan lebih efisien dan lebih efektif khususnya berkaitan dengan perubahan jabatan struktural eselon tiga dan eselon empat menjadi jabatan fungsional,” tegas Ainun.

Ainun menambahkan, khusus para pejabat fungsional juga diharapkan dapat bekerja dengan cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien. Perubahan ini, kata Ainun, merujuk pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 45 tahun 2019 Jo Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 9 tahun 2020.

Menanggapi hal ini, Hetifah menyatakan Nadiem memiliki cara yang baik dalam berkomunikasi dengan bawahannya. Selama ini Mendikbud dianggap memberi banyak kesempatan pada bawahannya agar terbuka dengan apapun.

Bagikan

Related Stories