Politik
Politisi Demokrat : Erwin Aksa Tidak Ada Niat Ikut Berebut dalam Suksesi Gubernur Sulsel
Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2020 berpengaruh signifikan dan menjadi acuan arah pertarungan pada Pemilihan Gubernur Sulsel 2023. Makassar sebagai ibukota provinsi dengan sebaran suara terbesar dibanding daerah lain di Sulsel, menjadi alasan utama.
Nama yang santer terdengar digadang-gadang menjadi penantang petahana (Nurdin Abdullah) adalah pengusaha nasional yang juga Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa. Meski bukan sebagai kandidat Pilwalkot Makassar, namun tak bisa dipungkiri, Erwin cukup menonjol.
Menanggapi hal tersebut, Panglima Sekber Parpol Koalisi Appi-Rahman, Adi Rasyid Ali (ARA) tegas menepis pendapat tersebut. Pilkada Makassar, bagi Erwin hanya ingin berbuat bagi masyarakat dan mendorong munculnya pemimpin baru di Makassar dengan program konkret dan terukur.
“Lucu juga, sudah berapa kali Pak Erwin mengatakan tidak ada niat kesitu (kursi gubernur). Kita bekerja untuk rakyat,” tegas ARA saat dikonfirmasi, Senin (30/11/2020).
Ketua DPC Demokrat Kota Makassar itu menjelaskan, Erwin yang mengkomandoi tim Appi-Rahman hanya ingin fokus menanggulangi kepungan Covid-19. Wujud nyatanya adalah 4 juta masker telah terdistribusi ke masyarakat, keberadaan Duta Sehat, Satgas Kesehatan dan Wisma Isolasi Mandiri.
Setelah Covid-19 dikendalikan, program pemulihan dan kebangkitan ekonomi akan digerakkan. Semua itu, kata ARA, demi kebangkitan Makassar ke arah yang lebih baik. Bukan justru berniat maju di Pilgub Sulsel.
“Jadi penantang Pak Gubernur (Nurdin Abdullah) justru ada disebelah sana. Kita semua sudah tahulah. Kesimpulannya jangan ajari buaya berenang,” pungkas ARA.
Sebelumnya, Erwin Aksa telah berkali-kali menepis pendapat bahwa dirinya tengah mempersiapkan diri menuju kursi nomor satu di Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan.
“Terkait dengan masa depan provinsi Sulsel, saya belum ada niat sedikitpun untuk berpolitik praktis. Belum ada rencana menjadi gubernur,” ungkap Erwin belum lama ini.
Politisi Partai Golkar itu justru lebih memilih menjadi teman diskusi para kepala-kepala daerah. Utamanya terkait pembangunan ekonomi dan UMKM. Bukan malah duduk sebagai gubernur.
“Saya pilih jadi temannya saja. SYL (Syahrul Yasin Limpo) Gubernur Sulsel dua periode teman diskusi saya dalam hal ekonomi. Saya ingin memposisikan diri saya sebagai teman yang memberi kontribusi untuk bangsa ini. Semangat entrepreneur harus dikobarkan terus. Karena mereka ini yang berperan membangun ekonomi,” tuturnya lugas.