Makassar Kini
Polisi Kembali Selidiki Rekaman Soal Penyebutan Nama Jusuf Kalla
Penyidik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan kembali menyelidiki kasus dugaan pencemaran nama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang melibatkan calon wali kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto.
Penyelidikan kasus ini sebelumnya tertunda akibat pelaksanaan Pilwalkot Makassar, kini sudah memasuki pengumpulan data.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, penyidik masih mencari petunjuk-petunjuk dan data pendukung mengenai laporan yang dilayangkan tim hukum Jusuf Kalla.
Salah satu petunjuk yang dicari penyidik ialah rekaman suara Danny Pomanto yang menyebut Jusuf Kalla di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK beberapa waktu lalu.
"Masih lidik untuk mencukupi data dukungnya. Data dukungnya itu keterangan dan petunjuk-petunjuk. Itulah yang dilidik," ujar Ibrahim saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2020).
Meski demikian, penyidik kata Ibrahim belum akan melakukan pemeriksaan terhadap Danny Pomanto.
Sebelum itu dilakukan, kata Ibrahim, penyidik masih harus melengkapi seluruh petunjuk terkait dugaan pencemaran nama baik ini.
"Nanti kita infokan," imbuh Ibrahim.
Sebelumnya diberitakan Danny Pomanto dilaporkan keluarga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Polda Sulsel terkait dugaan pencemaran nama baik, Sabtu (5/12/2020).
Pelaporan ini diduga usai rekaman suara berdurasi 1 menit 58 detik yang diduga Danny Pomanto itu tersebar di media sosial.
Rekaman itu menuding Jusuf Kalla di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Danny Pomanto sendiri mengakui, rekaman suara itu memang dirinya. Namun bukan untuk menfitnah atau mencemarkan nama baik mantan Jusuf Kalla.
Danny Pomanto mengungkapkan, dia berbicara saat sedang berada di rumah pribadinya pada 27 November 2020 saat menerima tamu dari Laskar Merah Putih (LMP).