Polemik Tambang Pasir Laut, Gubernur Sulsel Sebut Walhi Provokasi Nelayan

Nelayan

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menilai Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel melakukan provokasi terhadap nelayan yang bermukim di Pulau Kodingareng sehingga gencar melakukan aksi penolakan atas aktivitas eksplorasi pasir laut yang terjadi di Perairan Makassar.

Itu menurutnya membuat nelayan harus berhadapan dengan aparat kemanan yang juga mesti melakukan pengamanan atas aktivitas eksplorasi pasir laut oleh kontraktor proyek Makassar New Port.

Pernyataan tersebut dilontarkan Nurdin Abdullah dalam rangka menanggapi permintaan dialog dari Walhi Sulsel bersama dengan nelayan Pulau Kodingareng yang terdampak aktivitas penambangan pasir laut.

“Jangan kita habiskan waktu dengan yang tidak penting ya. Kita lagi kaji kok,” kata Nurdin Abdullah kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).

Saat ditanya terkait Walhi yang telah selesai mengkaji kerusakan ekosistem laut, Nurdin menyebut Walhi hanya memprovokasi masyarakat Pulau Kodingareng untuk menolak penambangan pasir laut.

“Siapa sih Walhi, janganlah. Kalau memang mau komunikasi dengan kita, jangan memprovokasi masyarakat. Kasihan masyarakat dibenturkan dengan aparat keamanan. Kasihan dengan orang yang tidak tahu apa-apa,” sebutnya. 

Nurdin mengaku, Pemerintah tidak akan pernah merugikan masyarakat. Apalagi masyarakat sedang terganggu pendapatan dan sebagainya akibat pandemi Covid-19.

“Makanya itu kita kaji. Kalau itu mudaratnya lebih besar, pasti kita akan ambil tindakan,” tambahnya. 

Sebagai, aktivitas penambangan pasir laut di sekitar Pulau Kodingareng sudah berlangsung meski mendapat penolakan dari nelayan.

Beberapa kali, aparat keamanan menanggapi aksi penolakan oleh nelayan ditanggapi tegas. Beberapa orang nelayan ditangkap dan diperiksa, bahkan ada yang ditahan dengan ancaman pidana.

Bagikan

Related Stories