Planet Cinema Bone, Bentuk Ekspansi Bioskop yang Akomodatif dan Apresiatif

Bupati Bone

Geliat industri layar lebar atau bioskop pada awal tahun ini semakin bergairah di Sulawesi Selatan, termanifestasi dari ekspansi pembukaan bioskop baru pada level kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Tidak terbatas pada sisi bisnis bioskop saja, ekspansi yang dilakukan pelaku inudustri layar lebar juga mulai melakukan penyesuaian dengan karakteristik daerah yang menjadi sasaran penetrasi bisnis.

Salah satunya dalah Planet Cinema Indonesia yang merealisasikan pembangunan fasilitas bioskop dengan kapasitas 4 layar atau studio serta terintegrasi dengan beberapa sarana penunjang lainnya yang dibutuhkan pengunjung.

Menurut CEO Planet Cinema Indonesia, Herrieck Mulya Yang Dinata, pembangunan fasilitas bioskop yang selanjutnya disebut Planet Cinema Bone itu sebetulnya bukan hanya dilandasi oleh tren utilitas hiburan perfilman yang terus naik, tetapi juga posisi Bone sebagai daerah strategis Sulsel yang tengah berkembang signifikan pada berbagai bidang.

Dia menjelaskan, Planet Cinema Bone dirancang penuh sebagai destinasi hiburan terintegrasi dan bermanfaat bagi masyarakat termasuk bisa menjadi stimulus bagi perekonomian daerah Kabupaten Bone.

Untuk kemudian, kata Herrieck, Planet Cinema diharapkan termanfaatkan sebagai sarana rekreatif, edukatif, dan apresiatif bagi masyarakat Kabupaten Bone saat menikmati seluruh fasilitas yang memiliki konsep desain yang berbeda dari bangunan yang pernah ada di sekitarnya.

"Planet Cinema ini juga sangat diharap dapat mendorong Kabupaten Bone untuk memulai infrastrukstur modern sekaligus mendukung bangunan ramah lingkungan atau green building," tutur dia di sela-sela peresmian Planet Cinema Bone, Jumat (7/2/2020).

Sebagai gambaran, Planet Cinema Bone mengusung misi sebagai destinasi hiburan modern dan akomodatif, karena memiliki fasilitas concession atau cafe bioskop, tempat kuliner indoor dan outdoor, tempat bermain atau playground, retail plaza dan atrium venue yang memungkinkan dimanfaatka warga untuk penyelenggaraan berbagai event termasuk atraksi-atraksi budaya lokal.

Dalam kesempatan sama, Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi mengatakan memberikan apresiasi atas pembangunan gedung bioskop yang akan menjadi cikal bakal pusat hiburan terpadu terbesar di kawasan timur Indonesia.

"Perkembangan Kota Watampone semakin pesat. Kita sudah memiliki gedung bioskop berstandar nasional. Setelah hotel bintang 3 plus terbangun di daerah ini," kata Fahsar Padjalangi yang juga ketua IKA FISIP Unhas ini.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur terus berkembang di kota berpenduduk 806.889 jiwa berdasarkan Agregat Kependudukan Kabupaten Bone sampai Juni Tahun 2019. "Ini sebuah peradaban baru yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat Bone. Kita berharap masyarakat dan pengunjung ke Bone bisa menikmati fasilitas hiburan yang berkelas ini," ucapnya.

Bupati Fahzar Padjalangi juga mengaku siap memberikan jaminan iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Bone sehingga investor merasa nyaman di Bone. "Kemudahan perijinan hingga keamanan investasi disini kami akan jamin disini. Kita berharap investor akan masuk terus di Bone," ujarnya.



Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Akbar Nugraha memberikan apresiasi Pemerintah Kabupaten Bone yang mampu menghadirkan sarana hiburan terpadu yang menjadi percontohan nasional.

"Kami mendukung kehadiran investasi kepariwisataan di Bone. Ini bukan kebanggaan masyarakat Bone saja, tetapi bisa menjadi kebanggaan masyarakat Sulsel juga," Akbar berharap investasi di sektor kepariwisataan di Kabupaten Bone bisa menjadi percontohan bagi 24 Kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. "Role model investasi pariwisata di Bone bisa menjadi trigger untuk menggerakkan perekonomian di wilayah Bosowasi," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya Kabupaten Bone merupakan daerah kedua terbesar setelah Makassar yang memiliki kekuatan daya tarik investasi di wilayah timur Indonesia. "Kehadiran sarana hiburan ini akan menjadi penyangga penguatan pembangunan infrastruktur di daerah selatan provinsi ini. Ini juga sudah sesuai dengan amanah Perda No.2/2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah," ungkapnya.

Bagikan

Related Stories