Pj Wali Kota Sebut Banjir Makassr Karena Kekeliruan 10-15 Tahun Lalu

Banjir

Intensitas hujan yang tinggi di Makassar beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah wilayah tergenang, potensi banjir pun tak terhindarkan. Buruknya mitigasi lingkungan berakibat pada jatah banjir yang datang tiap tahun.

“Ini tidak lain adalah berubahnya sistem keseimbangan alam itu sendiri. Kita tahu banjir yang ada saat ini itu tidak disebabkan oleh ulah kemarin, bukan disebabkan oleh bulan lalu, atau tahun lalu,” kata Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, Senin (18/1/2021).

Banjir yang terjadi di Makassar merupakan rentetan akumulasi dari penyabab kecil yang tidak tidak disadari.

“Mungkin 15 tahun yang lalu atau 10 tahun lalu,” kata Rudy.

Menurutnya, salah satu penyebab paling nyata banjir adalah berdirinya bangunan di daerah genangan air.

“Pada saat dibangun rumah pertama mungkin tidak apa-apa. Pada saat kita sudah bermukim kita membuang sampah, pada saat kita membuang tidak banjir memang tapi akumulasi semua itu,” kata Rudy.

Lebih jauh, ia mengatakan hal itu ditambah efek pemicu yang muncul secara tepat waktu. Misalnya curah hujan yang tinggi. Akibatnya terjadi genangan dan banjir.

“Ini terjadi bahwa air yang masuk sudah tidak sebanding dengan air yang keluar. Kenapa? Karena air keluar ada dua, menyerap ke tanah dan mengalir ke laut atau ke sungai,” tuturnya.

“Nah serapannya sudah kecil saluran keluarnya juga mengecil. Air banyak yang masuk pastimi menumpuk. Itulah genangan dan banjir,” sambung Rudy kemudian.

Bagikan

Related Stories