Makassar Kini
Peserta Ijtima Gowa dari Luar Negeri Diisolasi di Hotel Pemprov
Pemerintah Kabupaten Gowa akan memfasilitasi peserta gelaran Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang berasal dari berbagai negara untuk diisolasi sementara di Hotel Grand Sayang Makassar.
Langkah tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir potensi penyebaran Covid-19, yang juga menjadi dasar pembatalan Ijtima Dunia yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (15/3/2020) nanti.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan para jamaah asal luar negeri (warga negara asing/WNA) itu ditempatkan terpisah dengan jamaah dalam negeri (WNI) yang terlanjur datang untuk menghadiri Ijtima.
Sebagai informasi, Hotel Grand Sayang merupakan hotel kelolaan Perusda Sulsel, BUMD milik Pemprov SUlsel, berada di Kawasan Tanjung Bunga Makassar.
Menurut Adnan, pemilihan tempat itu merupakan kesepakatan yang diambil berdasarkan petunjuk Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
"Atas petunjuk Bapak Gubernur, hari ini lakukan teknis pemulangan, kita siapkan hotel Grand Sayang dan Asrama Haji Sudiang," kata Adnan kepada wartawan di Kantor Camat Bontomarannu-Gowa, Kamis (19/3/2020) siang.
Dia juga memastikan kesehatan peserta akan dipantau secara rutin oleh tim kesehatan selama proses isolasi. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada peserta yang terpapar Virus Corona (Covid-19) sembari menunggu teknis pemulangan. "Kita lakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan," ujar Adnan.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Makassar Andi Pallawarukka mengatakan, jumlah peserta dari luar negeri berjumlah 474 orang. Peserta luar negeri itu berasal dari 12 negara Asia.
"Jadi jumlah warga negara asing yang ada sekarang yaitu 474 orang. Itu dari 12 negara," kata Pallawarukka saat ditemui wartawan di lokasi kegiatan.
Andi Pallawarukka mengungkapkan, ada banyak data jumlah peserta yang tidak benar dan beredar di sejumlah media sosial.
Oleh karena itu, pihaknya kembali turun ke lokasi untuk melakukan sinkronisasi data terbaru mengenai jumlah peserta dari negeri asing.
"Banyak data-data yang beredar di luar. Jadi saya datang silaturahmi sekaligus meminta data-data orang asing yang mengikuti kegiatan Ijtima Asia," ujarnya.
Andi Pallawarukka melanjutkan, proses kedatangan WNA ke lokasi dilakukan melalui tahapan pemeriksaan yang panjang. Baik itu pemeriksaan kesehatan dari negara asal masing-masing peserta, maupun pemeriksaan kesehatan ketika tiba di Indonesia.
"Mereka yang datang ke Indonesia itu sudah dilakukan pemeriksaan. Baik di negeranya maupun di negara kita pada saat mereka masuk di wilayah Indonesia," ujarnya.