Perumda Air Minum Makassar Akui Masih Gunakan Pipa Peninggalan Zaman Belanda

Pipa

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) air minun Kota Makassar mengakui pihaknya masih menggunakan pipa-pipa tua yang terinstall di kota lama Makassar.

Humas PDAM Kota Makassar Muhammad Rusli menyampaikan bahwa, sejumlah kebocoran dan air keruh banyak disebabkan oleh pipa-pipa tersebut sehingga dinilai urgen untuk segera menggantinya.

Dia membeberkan bahwa pipa tersebut merupakan sisa pipa dari Zaman Kolonial buatan Belanda yang tertanam sejak 1924, sehingga kebanyakan pipa sudah korosit dan mudah rusak yang mengakibatkan air keruh.

“Itu memang pipa eks Belanda dan masih terpakai sampai sekarang itu dan parahnya itu sudah di tengah jalan,” kata Rusli, Kamis (30/7/2020).

Penggantian pipa paling tidak bisa lebih besar dari diameter sebelumnya yaitu 500 cm, agar bisa menambah pelanggan dan penyaluran air lebih optimal.

Meski demikian hal ini masih sulit dilakukan lantaran masih terkendala pada anggaran yang cukup tinggi. Karena sejumlah jalan tempat pipa ditanam akan kembali dibongkar.

“Relokasi pipa kan itu kita merusak jalanan, banyak yang terkait disitu termasuk balai, bukan hal mudah, anggarannya kemarin bahkan dilaporkan pak Dirut itu sampai Rp500 milliar,” ujarnya.

Hal ini masih terus diupayakan PDAM ke Pemkot dan Pemprov agar secepatnya bisa terealisasi.

Diketahui tingkat kebocoran PDAM sendiri masih cukup tinggi yaitu sebesar 40 persen, hal ini jika depresentasikan dengan aliran air sebesar 3000 liter perdetik maka kehilangan air dikalkulasi sebanyak 1200 liter perdetik.

Peremajaan dan penggantian pipa dianggap menjadi solusi dalam menekan hal ini sehingga upaya tersebut terus digalakkan.

Bagikan

Related Stories