Makassar Kini
Pernah Disebut Sebagai Klaster, Kini Puluhan Civitas Akademika Unhas Sudah Terbebas dari Covid-19
Sebanyak 12 dosen termasuk pejabat lingkup Universitas Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, dinyatakan sembuh dari COVID-19. Direktur Komunikasi Unhas Suharman Hamzah mengatakan, pihaknya telah menerima laporan hasil swab lanjutan para pejabat dan dosen tersebut dari rumah sakit.
Suharman mengatakan, 12 dosen itu sudah melalui dua kali tes swab lanjutan sejak dinyatakan positif. Hasilnya negatif.
"Negatif dua hingga tiga kali berturut-turut, sehingga dapat dinyatakan telah sembuh dari COVID-19," kata Suharman dalam ketarangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (27/7/2020).
Para dosen diketahui dari pemeriksaan mandiri maupun serangkaian tes massal yang digelar Tim Satuan Tugas COVID-19. Pemeriksaan kesehatan sebagai upaya Unhas memutus mata rantai penyebaran virus corona di kampus.
Suharman mengungkapkan, beberapa di antara tenaga pendidik Unhas yang terpapar COVID-19 merupakan guru besar. Tiga orang dari mereka adalah dekan, masing-masing, Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi drg Muhammad Ruslin, dan Dekan Fakultas Hukum Prof Farida Patittingi.
"Meskipun mereka telah dapat beraktivitas, namun mereka masih memutuskan untuk beristirahat, sambil melakukan aktivitas dari rumah," ucap Suharman.
Suharman menjelaskan, para doen dan pejabat Unhas yang sebelumnya positif diduga terpapar dari lingkungan kerja. Sebagian dari mereka aktif di bidang medis, sehingga di masa pandemik berisiko akibat berinteraksi langsung dengan pasien.
"Jadi, kesadaran bahwa mereka bekerja pada lingkungan yang mempunyai resiko tinggi terpapar sehingga secara rutin memeriksakan diri. Selain itu, untuk mencegah penyebaran terhadap keluarga dan kolega di masyarakat dan khususnya di kampus," ucap Suharman.
Selain dosen dan pejabat, Suharman juga menyebut 25 pegawai Unhas yang sebelumnya dinyatakan positif, kini sudah sembuh.
"Sisanya masih akan di-swab lanjut. Semuanya dalam keadaan tanpa gejala dan melakukan isolasi mandiri," Suharman melanjutkan.