Pendapatan Usaha Tembus Rp1,78 Triliun, MINE Tunjukkan Pertumbuhan Solid Sepanjang Kuartal III 2025

MINE Catat Kinerja Cemerlang di Kuartal III 2025, Pendapatan Usaha Naik 21,3% (Trenasia)

JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) atau STM membukukan hasil kinerja yang solid pada Kuartal III 2025. Pendapatan usaha naik 21,3% menjadi Rp1,78 triliun dibandingkan Rp1,47 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh perluasan kegiatan operasional serta kontribusi proyek-proyek baru yang mulai berjalan tahun ini. Selain itu, total aset perusahaan juga meningkat 32,8% menjadi Rp2,14 triliun dari Rp1,61 triliun pada akhir 2024. STM turut mencatat laba komprehensif sebesar Rp144,03 miliar pada periode tersebut.

Direktur Utama PT Sinar Terang Mandiri Tbk, Ivo Wangarry, menyampaikan bahwa capaian ini kembali menegaskan ketangguhan STM dalam menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika industri jasa pertambangan.

“Pertumbuhan pendapatan dan peningkatan aset pada Kuartal III 2025 menunjukkan bahwa strategi ekspansi dan penguatan kapabilitas operasional yang kami jalankan berada di jalur yang tepat. Kami terus memperbesar kapasitas layanan dan menjaga kualitas operasional, sehingga STM semakin dipercaya oleh mitra strategis di sektor pertambangan,” ujar Ivo dalam keterangan resminya, Selasa, 25 November 2025.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan pada periode ini turut didorong oleh kepercayaan mitra yang semakin kuat terhadap kapabilitas STM, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dua sumber pendapatan baru pada tahun ini. Lini usaha jasa konstruksi berupa pembangunan jalan hauling bersama PT Erabaru Timur Lestari, mulai menghasilkan pendapatan pada Kuartal III 2025, serta proyek baru bersama PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) juga turut menambah kontribusi signifikan terhadap kinerja Perseroan.

Di luar penambahan tersebut, lini bisnis penambangan tetap menjadi kontributor terbesar yakni 92,9%, dengan kontribusi terhadap total pendapatan mencapai Rp1,65 triliun, atau meningkat 12,9% dibandingkan Kuartal III 2024 yang tercatat Rp1,47 triliun. Kedua kontrak ini mencerminkan pengakuan mitra terhadap kualitas layanan STM dan menunjukkan bahwa ekspansi operasional yang dijalankan telah memberikan hasil nyata.

Baca Juga: Sinar Terang Mandiri (MINE) Genjot Bisnis dan Proyek Jangka Panjang

Ivo menambahkan bahwa peningkatan total aset yang mencapai hampir 32,8% dari yang tercatat Rp 1,61 triliun di Desember 2024, menjadi Rp 2,14 triliun di Kuartal III 2025 juga mencerminkan ekspansi berkelanjutan dan bertumbuhnya kapasitas operasional Perseroan. Penambahan alat berat, penguatan infrastruktur pendukung, dan peningkatan kualitas SDM menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang STM.

“Kenaikan aset bukan semata pertumbuhan angka, tetapi mencerminkan perluasan skala bisnis dan peningkatan kemampuan kami dalam memenuhi kebutuhan mitra. Dengan kapasitas yang lebih besar, STM semakin siap mengelola proyek-proyek strategis dan membuka peluang pertumbuhan yang lebih kuat di masa mendatang,” tambah Ivo.

Lebih lanjut, Ivo menegaskan bahwa kepercayaan mitra terhadap STM terus meningkat seiring dengan rekam jejak perusahaan yang konsisten dalam memberikan layanan berkualitas tinggi.

“Kontribusi pendapatan baru dari lini jasa konstruksi di PT Erabaru Timur Lestari dan proyek jasa penambangan di PT Sulawesi Cahaya Mineral menjadi bukti bahwa pasar semakin mengakui kapabilitas STM. Kami optimistis pencapaian ini akan memperkuat fundamental perusahaan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan ke depan,” pungkasnya.

Tentang PT Sinar Terang Mandiri Tbk

PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) atau STM didirikan pada Desember 2004 dan telah berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri jasa pertambangan. STM memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor operasional di Kota Manado, Sulawesi Utara. Dengan kapabilitas mencakup perencanaan tambang, konstruksi infrastruktur pertambangan, operasional pertambangan, hingga transportasi hasil tambang (hauling, barging, dan transshipment) serta peremukan batu dan produksi paving, STM telah menangani berbagai proyek strategis di bidang jasa penunjang pertambangan. Saat ini, STM mengoperasikan lebih dari 1.000 unit alat berat dan peralatan pendukung lainnya dalam berbagai tipe untuk menunjang kegiatan operasional.

Pada tahun 2007 STM mendapatkan kontrak jasa penunjang pertambangan nikel di Maluku Utara. Seiring kinerja yang sangat baik, STM memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 dengan kategori Quality Management System of Architectural and Civil Construction, Environmental Management and Mining pada tahun 2009. Pada tahun 2014 STM mulai mengembangkan bisnis jasa pembuatan jalan (pavement) untuk area pertambangan. Tahun 2017 STM dipercaya sejumlah BUMN untuk pengerjaan jasa konstruksi pembuatan Tol Manado-Bitung, sekaligus bergabung sebagai anggota Gabungan Pengusaha Kontraktor (GAPEKNAS).

Editor: Redaksi Daerah
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Lihat semua artikel

Related Stories