Pemilik Lahan Sudah Komitmen, Jalur Kereta Api Akses Pelabuhan di Makassar Segera Dikerjakan

Kereta

Pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi, Makassar-Parepare pada fase Makassar Newport (MNP)-Mandai bakal segera dilakukan. Pengerjaan jalur sepanjang 15 kilometer itu akan mulai dikerjakan setelah adanya kesempahaman dengan pemilik lahan.

"Intinya kereta api trans Sulawesi dari Mandai ke arah MNP itu siap dilaksanakan dan memang sudah ada tahapannya," kata Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi, di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Rabu (12/8/2020).

Juwardi menjelaskan pelaksanaan pembangunan di Mandai-MNP itu harus ada perjanjian agar pertanggungjawabannya jelas. Meskipun saat ini sudah ada persetujuan dari pengembang atau pemilik lahan yang dilintasi jalur kereta api.

"Tapi memang terkait pengadaan lahannya baru pembicaraan awal. Pengembang sudah siap untuk lahannya. Tapi untuk sekedar siap harus ada mou yang jelas, di mana masing-masing pihak punya tanggung jawab," jelas Juwardi.

Ia menjelaskan pembangunan yang dimulai pada 2015 ini membutuhkan biaya sebesar Rp60 miliar per kilometer. Angka itu bisa melonjak tergantung konstruksi dari rel kereta api yang akan dibangun.

"Kita sudah ancang-ancang konstruksinya elevated. Dan itu lebih mahal, sekitar Rp250 miliar per kilometer. Hanya saja ini nanti tidak semuanya elevated, tergantung kondisi," ungkapnya.

Menurutnya dengan hitung-hitungan itu anggaran yang dibutuhkan cukup besar sehingga dibutuhkan kerja sama dengan pihak swasta atau badan usaha, karena sejauh ini pembiayaan pembangunan jalur kereta api itu hanya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Kalau memang ada keinginan pihak swasta mengkaji potensi KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha) kita terima, karena jika andalkan APBN, tentu sulit, apalagi suasana seperti ini, sangat terbatas," ujarnya.

Sebelumnya proyek kereta api ini mulai dikerjakan pada 2014 lalu, dengan panjang jalur 142 kilometer dengan 16 stasiun dan dimulai sejak 2014 pada tahap I sepanjang 16,1 kilometer di Barru, dan tahap II mulai 2015 sepanjang 51,1 kilometer, dan tahap III Pangkep 40,5 kilometer, tahap IV Maros 22,5 kilometer, dan tahap V 2017-2019 sepanjang 4,9 kilometer.

Bagikan

Related Stories