Pemilih Milenial Jadi Sasaran KPU Makassar untuk Pilkada 2020

Komisioner KPU Makassar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar berupaya meningkatkan partisipasi segmen pemilih milenial dalam Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 mendatang.

Komisioner KPU Makassar Endang Sari mengatakan pemilih milenial dengan kategori milenial di Makassar sebanyak 328.000 orang dengan mengacu pada daftar pemilih tetap (DPT) 2019 lalu.

Pengklasifikasian milenial itu adalah pemilih berada pada usia 30 tahun kebawah, dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.

"Sebenarnya jumlah pemilih millenial lebih besar dari ini bila kita merujuk pada klasifikasi generasi menurut David Stillman bahwa yang dikatakan generasi Millenial atau Gen Y adalah mereka yang lahir dari tahun 1980," ujar Endang, Rabu (16/10/2019).

Endang mengatakan untuk meningkatkan partipasi pemilu, khususnya kalangan milenial dengan cara memaksimalkan rumah pintar pemilu.

Rumah pintar pemilu adalah sarana untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan inspirasi masyarakat terkait urgensi Pemilu dan demokrasi.

Pada RPP, berbagai program pendidikan pemilih bisa dilakukan dan juga bisa menjadi wadah bagi komunitas pegiat pemilu untuk sama-sama mengawal proses demokrasi.

Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan KPU Makassar adalah memperkenalkan Rumah pintar pemilu pada mahasiswa baru di Kampus Universitas Hasanuddin.

"Sebagai tahap awal kami akan memaksimalkan rumah pintar pemilu KPU Makassar," kata Endang.

Tujuanya untuk melakukan edukasi politik dan kepemiluan kepada pemilih pemula. Caranya dengan mendatangi langsung tempat mereka berkumpul.

"Misalnya di kampus, sekolah dan tempat tempat keramaian lainnya. Selain tentu saja tetap memfasilitasi mereka yang ingin belajar langsung tentang kepemiluan di kantor," sebutnya.

Tak hanya itu, KPU juga akan memassifkan sosialisasi dengan menggunakan beragam varian cara. Misalnya lewat tatap muka, info grafis, video pendek, dan berbagai event yang khas generasi millenial.

Mengenai anggarannya yang akan digunakan, Endang menyampaikan belum pilah detailnya karena target sosialisasi bukan hanya menyasar basis pemilih pemula saja.

KPU uga menyasar basis pemilih strategis yg lain seperti perempuan, komunitas, disabilitas, pemuda, agama, dan lain lain.

Bagikan

Related Stories