Pembangunan Jalur Pedestrian Modern di Metro Tanjung Bunga, Dimulai

peresmian

Gubernur Sulawesi selatan, Prof HM Nurdin Abdullah melakukan Groundbreaking  pembangunan pedestrian di Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar, Sabtu (24/10/2020).

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengungkapkan dengan adanya pedestrian ini nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar.

"Saya mengapresiasi pak Wali bisa memulai pembangunan ini dan diharapkan ini akan menjadi pertumbuhan ekonomi serta menarik parawisata dan investor," ungkapnya.

Setelah pembangunan rampung, Jalan Metro Tanjung Bunga akan menjadi jalan terlebar di Indonesia dan akan menjadi landmark baru Kota Makassar. Yaitu dengan lebar 50 meter, panjang 60 km yang dilengkapi fasilitas pedestrian dan jalur sepeda selebar 6,6 m. Juga memiliki jalur hijau 2 meter,  jalur lambat 4,8 mete, jalur hijau 1 meter, jalan utama 9,6 meter dan jalur hijau 2  meter.

Jalur ini akan menjadi jalur dengan intensitas transportasi tinggi  di Kota Makassar dan menjadi penghubung di berbagai titik pertumbuhan ekonomi.

"Ini akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi di kota Makassar," tambahnya.

Jalan ini akan selevel dengan jalan utama di Ibu Kota Negara, yakni Jalan Sudirman-Thamrin. Nurdin Abdullah berharap, target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalanannya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini. Jika masih ada yang belum selesai, maka kontrak dapat diadendumkan untuk menjaga kualitas pengerjaan.

"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun, dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," harapnya.

Pejabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin mengungkapkan, Ground breaking kali ini akan menjadi ikon baru menarik parawisata dan investor sehingga momentum ini akan membangun kota Makassar dalam peningkatan perekonomian rakyat kota Makassar.

"Momentum kali ini akan memberikan multiplayer efect terhadap masyarakat kota Makassar dalam hal ini peningkatakan ekonomi," katanya.

Diketahui pengerjaan ini akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan anggaran tahap satu sebesar Rp 127 milyar. Direncanakan, alokasi anggaran pada fase dua sebesar Rp250 miliar untuk bisa menuntaskan jalan hingga akhir tahun depan.

Direktur Utama Nindya Karya, Haedar A. Karim menyatakan waktu pengerjaan relatif pendek. Ia berharap dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan, termasuk di bidang perizinan. Sehingga ini dapat menjadi ikon kota.

"Ini adalah ikon untuk menjadikan kota ini menjadi suatu legacy," tuturnya.

Bagikan

Related Stories