Ekonomi & Bisnis
Pedagang di Sulsel Gunakan Gerobak Bertenaga Listrik Untuk Jualan
PT PLN (Persero) mulai menyalurkan bantuan gerobak listrik tahap pertama kepada pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk mendorong peningkatan perekonomian di Sulawesi Selatan.
Bantuan gerobak listrik ini diserahkan langsung oleh General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid dan disaksikan langsung oleh Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Hotel Rinra Makassar, Minggu.
Awaluddin mengemukakan bahwa bantuan ini merupakan upaya PLN dalam menggaungkan elektrifying lifestyle ke masyarakat, termasuk kepada pedagang kaki lima dengan kuota bantuan gerobak listrik sebanyak 76 unit gerobak se Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat.
"Gerobak yang akan kita serahkan nanti adalah gerobak yang sudah dilengkapi dengan peralatan-peralatan masak dengan menggunakan listrik dan akan kita sumbangkan ke beberapa pedagang kaki lima," ungkap Awaluddin.
Bantuan gerobak ini dilengkapi dengan kompor induksi yang tidak lagi menggunakan tabung gas. Selain itu, juga merupakan bagian dari target penggunaan 1000 kompor induksi di Sulsel.
"Hari ini penyaluran tahap pertama, tentunya tidak bisa selesai sekaligus. maka kita serahkan secara bertahap ke masing-masing unit pelaksana pelayanan kami di daerah-daerah," tambah Awaluddin.
Lebih jauh, Awaluddin menjelaskan bahwa PLN mendorong untuk memperkenalkan penggunaan kompor induksi, karena dengan begitu maka penggunanya telah berkontribusi untuk menekan emisi karbon.
Kemudian ia memastikan bahwa memasak menggunakan kompor listrik mampu meringankan pengeluaran penggunanya karena biaya yang relatif murah.
"Memasak akan lebih nyaman, tidak ada bau asap dan panas. Jadi listrik untuk peningkatan kualitas hidup dan kenyamanan hidup. Insyaallah dengan listrik akan mendorong pertumbuhan perekonomian," urainya.
Pada kesempatan yang sama, Adi selaku penerima bantuan gerobak listrik asal Kota Makassar, Sulsel menyampaikan penggunaan kompor listrik sangat instan dan tidak ribet. Berbeda dengan ketika dirinya masih menggunakan kompor gas.
Pedagang ayam krispi ini juga menjamin bahwa biaya saat penggunaan kompor listrik lewat gerobak listrik yang diterimanya lebih murah, karena hanya membayar listrik senilai Rp50 ribu per bulan.
"Kalau pakai kompor gas, biasanya saya beli empat sampai lima kali selama sebulan, jadi lebih boros. Kalau kompor listrik ini, cuma bayar Rp50 ribu per bulan. Penggunaannya juga gampang sekali," ujarnya.