Makassar Kini
Pak Gubernur NA, Publik Tunggu Kejelasan Status Covid-19 Sekda Sulsel
Sejauh ini, pemerintah mengkonfirmasi terdapat dua warga Sulawesi Selatan yang positif Covid-19. Namun otoritas tak juga mengumumkan secara detail identitas kedua warga tersebut.
Belakangan diketahui, salah satu warga yang terjangkit Covid-19 telah meninggal dunia dan diketahui positif lima hari berselang pemakaman.
Langkah preventif dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih massif, mulai dari penyemprotan disinfektan lingkungan warga yang selanjutnya diidentifikasi sebagai pasien nomor 285 tersebut.
Sebagai informasi, pasien no. 285 ini berdomisili di Jalan Rajawali Makassar dan memiliki riwayat perjalanan umrah serta sempat berinteraksi dengan banyak orang termasuk saat mulai dirawat di RS Siloam hingga proses pemakaman, dan tidak satupun yang menyadari pasien terjangkit Covid-19.
Tracing Contact pun dilakukan dan hasilnya beberapa orang masuk dalam kategori pemantauan dan pengawasan Gugus Tugas Covid-19 sembari menunggu hasil lab dan menerapkan isolasi terbatas untuk mencegah penyebaran lebih massif.
Lalu bagaimana dengan warga Sulsel lainnya yang juga dinyatakan positif Covid-19 dan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebutnya pasien nomor 286. Dalam konferensi pers, Kamis (19/3/2020) malam lalu, Gubernur nampak memberikan atensi khusus terhadap pasien no. 286 tersebut.
Dia menyatakan pasien positif Covid-19 nomor 286 yang ada dalam perawatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar kondisinya membaik setelah sebelumnya dirawat di RS Siloam Makassar.
Bahkan, karena tidak merasa sedang sakit, pasien itu minta segera dipulangkan.
"Yang bersangkutan sudah mengalami kemajuan yang signifikan, beliau sudah membaik kondisinya. Dokter malah melaporkan kepada saya dia minta keluar," papar nya.
Pasien no. 286 ini, kata Nurdin, sempat meminta pihak keluarga untuk menyiapkan konro untuk santapan.
Nurdin mengatakan pemerintah Provinsi pun sudah menelusuri rekam jejak dan persinggungan pasien 286 ini. “Kami lakukan observasi, keluarga sudah kami isolasi dan terus melacak siapa saja yang telah bersentuhan dengan pasien,” kata Nurdin.
Dugaan publik kemudian mengarah ke Sekda Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani sebagai pasien no. 286 dengan berbagai spekulasi kuat. Gubernur Nurdin meski tidak secara detil menjelaskan, namun sempat mengumumkan usia pasien 286 yakni 55 tahun atau sinkron dengan usia Sekda Abdul Hayat Gani.
Sebagai informasi, sang Sekda juga sempat menjalani perwatan intensif di RS Siloam dengan diagnosa DBD kompilasi Asma dan kemudian dirujuk ke RS Wahidin hingga hari ini. Informasi yang dihimpun, Abdul Hayat ditempatkan dalam ruang perawatan isolasi.
Ketua Komisi A DPRD Sulsel Selle KS Dalle berharap pemerintah provinsi lebih tranparan terkait kondisi dan kejelasan status kesehatan pejabat, terutama penegasan Covid-19.
Termasuk kondisi dan diagnosa penyakit Abdul Hayat Gani selaku Sekda Provinsi Sulsel, apakah negatif atau positif Covid-19.
"Demi untuk kebaikan bersama, indentitas pasien Covid-19 di Sulsel mesti lebih transparan, apalagi jika ada dugaan yang mengarah ke pejabat publik. Ini sudah tahapan Pandemik, harus transparan untuk mencegah wabah yang lebih besar. Kepentingan umum harus diutamakan, jangan biarkan spekulasi liar dan yang penting informasi akurat lebih membuat kita semua jadi preventif atas Covid-19," katanya.
Pada Sabtu (21/3/2020) malam, muncul video yang beredar menampilkan Sekda Abdul Hayat yang video call dengan kerabatnya, Baso DM, Direktur Legal Perusahaan Daerah Sulsel itu,
“Pak Sekprov bisa jelaskan kondisi kesehatannya mengingat di luar muncul berbagai informasi yang menyesatkan,” kata Baso dalam video itu.
Mendengar pertanyaan itu, Sekda lantas berbicara. Sekprov menyapa seluruh warga Sulsel dan meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. “Alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya kira isu-isu yang beredar di masyarakat itu sangat bertentangan dengan apa yang saya alami di sini,” ujarnya dan kemudian video terputus.
Dalam video tidak menjawab dimana keberadaan Sekprov saat ini, juga tidak menjawab apakah dirinya terjangkit virus Covid-19 atau tidak.
Pada akhirnya, potongan video tersebut juga makin membuat spekulasi masyarakat Sulsel terkait status Covid-19 Sekda, negatif atau positif. Baso dalam video menyebut isu Sekda terjangkit Covid-19 adalah hoaks, bisa menjadi bumerang.
Di titik tersebut, tranparansi dan kebesaran hati pihak Pemprov Sulsel semakin dibutuhkan untuk menjawab kondisi Sekda yang sebenarnya terkhsus status Covid-19. Pak Gub NA, warga Sulsel menunggu kejelasan, bukan disajikan kecemasan!!!