Optimalisasi KUR dan Alat Pertanian oleh Petani Sulsel, ini Harapan Mentan Syahrul

Mentan SYL

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menghadiri Sosialisasi Pemanfaatan Dana KUR dan Implementasi Kostratani, di Wisma Negara Centre Point of Indonesia (CPI), Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (25/1/2020) siang.

Acara dihadiri sekitar 6.000 orang dari berbagai daerah di Sulsel. Sejumlah pejabat juga hadir diantaranya, Abdul Hayat Gani, Bupati Toraja Nicodemus Biringkanae, Bupati Enrekang Muslimin Bando, Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto, dan beberapa lainnya.

Dalam acara itu, sejumlah petani, peternak dan kelompok tani mendapatkan bantuan. Baik berupa dana KUR (Kredit Usaha Rakyat), bibit maupun alat pertanian secara simbolik. Syahrul Yasin Limpo didampingi Abdul Hayat Gani dan beberapa dirjen pertanian yang hadir menyerahkan bantuan tersebut.

Adapun nilai bantuan alat pertanian mencapai Rp150 miliar dalam berbagai bentuk. Di antaranya 50 unit traktor roda empat. Ada juga 100 unit traktor roda dua. Lalu, 100 unit pompa air, 30 unit combine harvester. Selebihnya dalam bentuk benih, seperti 3,3 ribu ton benih padi, 2,7 ribu ton benih jagung hibrida, 180 ton benih kacang tanah, 338 benih kedelai, 25 ton benih kacang hijau.

Kemudian untuk pembagian kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian kepada lima perwakilan kelompok tani. SYL berharap, KUR dan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) lebih cepat menggerakkan pembangunan pertanian pedesaan.

Agar pertanian maju, mandiri, dan modern cepat terwujud. "Peran itu nanti digerakkan oleh BPP sebagai pusat pelaksanaan Kostratani. Dilakukan dengan mengefektifkan penyuluhan dan meningkatkan keahlian para penyuluh pertanian," kata Syahrul.

Kostratani, menurut Mentan Syahrul, didesain agar bisa mengidentifikasi potensi komoditas unggulan lokal. Terutama yang bisa mengangkat pendapatan dan kesejahteraan petani.

"Merica yang sering kita temukan di meja restoran-restoran, dengan intervensi teknologi dan pendampingan penyuluh, ke depan hal seperti ini sudah bisa diproduksi di level Kostratani. Cita-cita bersama kita, satu Kostratani memiliki satu pabrik," ungkap Syahrul.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edhy mengungkap fakta mencengangkan. Serapan KUR pertanian nasional sampai 24 Januari 2020 sudah mencapai Rp600 miliar.

"Total nilai KUR pertanian adalah Rp50 triliun. Pembiayaan ini diperuntukkan untuk membantu budi daya perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, dan pertenakan. Dengan bunga rendah, 6 persen," kata Sarwo.

Bagikan

Related Stories