Militer AS Latihan Perang, Korea Utara Uji Coba Bom Nuklir Bawah Air

MAKASSARINSIGHT.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) mengumumkan keberhasilan uji coba sistem persenjataan yang dapat membawa senjata nuklir bawah air, "Haeil-5-23," pada Jumat, 19 Januari 2023. Tindakan ini dipandang sebagai respons terhadap latihan maritim bersama oleh Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Uji coba sistem senjata nuklir bawah air yang diumumkan oleh Korea Utara sebagai bagian dari pengembangan sistem "Haeil-5-23" yang telah menimbulkan kecaman. 

Korut menjelaskan bahwa postur pertahanan angkatan bersenjata berbasis nuklir di bawah air terus disempurnakan untuk menghadapi potensi ancaman dari manuver militer Amerika Serikat dan sekutunya. 

Baca Juga: 

Sistem "Haeil-5-23" sedang dalam tahap pengembangan sebagai bagian dari upaya mereka untuk menghadapi dan menanggapi situasi regional yang dianggap mengancam.

Disisi lain Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korut menilai latihan maritim trilateral yang melibatkan Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan sebagai ancaman serius terhadap keamanan negara. 

Dilansir Xinhua, Jumat, 19 Januari 2023, Latihan angkatan laut trilateral melibatkan penggunaan kapal perang, termasuk kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson dari Amerika Serikat, dan berlangsung di perairan tenggara Pulau Jeju.

Uji coba tersebut disebut sebagai respons langsung terhadap latihan maritim yang dilaksanakan oleh negara-negara tersebut pada awal pekan sebelumnya. Korut menegaskan bahwa langkah-langkah semacam uji coba senjata nuklir bawah air merupakan bagian dari strategi mereka untuk melindungi kedaulatan.

Reaksi dari pihak-pihak terlibat dalam latihan maritim trilateral dinilaidapat memengaruhi dinamika keamanan di Asia Timur dan memicu perdebatan lebih lanjut mengenai upaya pencegahan konflik di wilayah tersebut.

Baca Juga: 

Pemerintah Korut dengan tegas mengutuk Amerika Serikat dan sekutunya, menuding mereka melakukan tindakan sembrono yang dapat membahayakan keamanan Korut sejak awal tahun ini. Peringatan keras diberikan terkait konsekuensi yang mungkin timbul akibat tindakan yang dianggap mengancam ini.

Sementara itu perserikatan bangsa-bangsa memantau terus perkembangan ini dengan cermat, respons dan tindak lanjut dari komunitas internasional diharapkan menjadi fokus dalam mengelola ketegangan dan menjaga stabilitas di kawasan tersebut.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 19 Jan 2024 

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories