Mau Tahu Cara Memasarkan Produk Lokal Agar Mendunia? Ini Tipsnya

(null)

PALU– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Palu, Sulawesi Tengah pada 16 November 2021. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Produk Lokal Bisa Go Global” ini diikuti oleh 634 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Acara hari ini dipandu oleh Humaerah serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Hasrul Abdul Azis selaku Entrepreneur dan Marketing Communication; Nurul Fadillah selaku Influencer dan Digital Marketing; Anwar Sadat selaku IT Advisor Bapenass; dan Yan Fathahillah Purnama selaku Praktisi Hukum. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Narasumber pertama, Hasrul Abdul Aziz, membawakan tema “Produk Lokal Juga Bisa Go Global”. Ia mengatakan, “Digitalisasi ekonomi membuka peluang besar bagi produk-produk lokal untuk menjangkau pasar lebih luas dengan ongkos relatif murah. Oleh karena itu, peran aktif literasi digital mampu mengoptimalkan pasar hingga bisa menembus pasar global”. Azis membagikan sejumlah strategi untuk menembus pasar internasional, seperti mempelajari regulasi dan persyaratan, melakukan riset pasar luar negeri, meningkatkan standar kualitas produk, memilih cara penetrasi pasar yang tepat, dan mulai melakukan pemasaran.

Selanjutnya, Sakinah Nurul Fadillah membawakan tema “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Ia menuturkan kelebihan dan kekurangan dari e-market dalam mendukung produk lokal, salah satu contoh kekurangannya adalah rentan penipuan. Selain itu, ia juga menuturkan etika dalam bertransaksi di e-market, khususnya berhubungan dengan konsumen luar negeri serta hal apa saja yang harus diperhatikan dalam melayani konsumen.

Untuk pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah “Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital” oleh Anwar Sadat. Anwar membuka sesi ketiga dengan memberikan beberapa contoh produk Indonesia yang sudah mendunia contohnya adalah mie instan, batik, kopi luwak, dan sandal yang dijual menjadi beberapa kali lipatnya daripada harga normal yang beredar di Indonesia. Ia menuturkan bahwa peluang di ruang digital dapat dilakukan dimana saja karena modalnya relatif kecil, mudah dilakukan, biaya operasional lebih efisien, serta dapat menjangkau konsumen secara luas.

Adapun pemateri terakhir adalah Yan Fathahillah Purnama yang memaparkan tema “Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital”. Yan membuka sesi dengan pemaparan mengenai latar belakang teknologi lalu dilanjutkan dengan pasal yang mengatur penipuan dalam hukum Indonesia. Oleh karena itu, sebelum menutup sesi terakhir, ia memberikan sejumlah tips agar terhindar dari penipuan di internet, salah satunya dengan mewaspadai orang di luar kontak Anda.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat oleh para peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber. Sebanyak 10 pertanyaan yang terpilih akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp 100.000. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Editor: El Putra

Related Stories