Maksimalkan Kemudahan Layanan Digital untuk Bisnis dan Investasi

Ilustrasi

PAREPARE – Sebanyak 709 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital "Indonesia Makin Cakap Digital" di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 17 November 2021 di Parepare, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah "Pelayanan Toko Online Optimal Pelanggan Loyal".

 

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Nia Nurdiansyah selaku pelatih pemberdayaan perempuan dan narablog, Andi Mukarramah Nagauleng selaku  dosen IAIN Manado, Valentina Melati selaku kreator konten, dan Mentari Rahman selaku Country Manager Financercom dan CEO Mentari Digital Media. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Sinta Pramucitra selaku praktisi PR.

 

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, sesi pemaparan dibuka dengan materi kecakapan digital dari Nia Nurdiansyah yang berjudul “Strategi Pemasaran Digital untuk Petani dan Nelayan". Selain pengolahan produk, higienitas, kemasan, dan branding, pemasaran juga termasuk kendala dalam komoditas hasil petani dan nelayan. Maka, solusinya adalah membuat produk turunan, memberikan nilai tambah, dan go digital menjangkau konsumen secara daring. "Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum jualan di lokapasar, yaitu memilih lokapasar terpercaya, buat katalog produk yang menarik dan berkualitas, serta unggah testimoni pembeli untuk meningkatkan kepercayaan," kata Nia.

 

Andi Mukarramah Nagauleng sebagai pemateri kedua menyampaikan materi etika digital berjudul "Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital". Pandemi telah mendorong transformasi digital UMKM. Persiapan bagi UMKM sebelum merambah digital adalah menentukan apa yang akan dijual, tetapkan harga, kenali kompetitor, promosi di media sosial, beri promo, gunakan teknik pemasaran, dan kenali toko daring yang ada. "Agar pelanggan toko daring loyal, beri pelayanan terbaik, transparan, responsif terhadap pelanggan, akui kesalahan yang dilakukan, tepati janji, dan beri kejutan," terangnya.

 

Sebagai pemateri ketiga, Valentina Melati membawakan tema budaya digital tentang "Cara dan Legalitas Bayar Tagihan Online". Tagihan daring atau online menyederhanakan administrasi, hemat waktu, serta tidak perlu isi data secara manual. Adapun keuntungan membayar tagihan secara daring: transaksi lebih aman, mengurangi peredaran uang palsu, mempermudah peninjauan transaksi, dan banyak promo. "Metode pembayaran tagihan secara daring pilihannya banyak dan prosesnya mudah, ada transfer bank, kartu debit, kartu kredit, dompet digital, rekening bersama, QR Code, kredit tanpa kartu, atau gunakan pulsa," terang Valentina.

 

Mentari Rahman sebagai pemateri terakhir menyampaikan tema keamanan digital mengenai "Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Pandemi Covid-19". Ia mengatakan, ciri-ciri investasi bodong, yaitu produk investasi terlalu bombastis; setoran awal kecil dengan risiko rendah, tapi janji imbal hasil tinggi; iming-iming balik modal dalam waktu cepat; dan investor sulit menarik dana. "Cara mengamankan investasi digital, yaitu membuat kata sandi yang kuat, gunakan autentikasi dua langkah, aktifkan peringatan untuk memonitor hacker, dan aktifkan fitur biometrik," pungkasnya.

 

Setelah pemaparan materi, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Sinta Pramucitra. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

"Bagaimana cara promosi dan mengenalkan produk agar lebih mudah diterima oleh konsumen di dunia digital? Bagaimana pemasaran digital yang efektif untuk masa pandemi? Dan lokapasar apa yang bagus saat ini?" tanya Camalia Melinda Rianti kepada Nia Nurdiansyah.

 

"Di masa pandemi, salah satu strategi mencapai tujuan bisnis adalah memanfaatkan kanal digital yang bisa diakses lewat ponsel, seperti FB atau IG. Berdasarkan riset, FB paling banyak diakses karena penggunanya sangat banyak. Kalau ingin lebih akrab, bisa gunakan IG. Terkait lokapasar, bisa disesuaikan dengan target pasar. Misalnya, ibu-ibu lebih suka toko oranye, sementara bapak-bapak lebih suka yang hijau. Kita tinggal menyesuaikan saja,” terang Nia.

Editor: El Putra

Related Stories