Makassar Jadi Penyumbang Terbesar Angka DBD di Sulsel

Kota Makassar menjadi daerah dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Sulsel, bersama dengan Kabupaten Sidrap.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sulsel, Erwan Tri Sulistyo data per 21 Mei 2021, Sidrap dan Makassar telah melaporkan atas peningkatan kasus yang terjadi.

“Berdasarkan laporan bulanan, di bulan April ada 304 kasus dengan satu kematian dan di bulan Mei ada 227 dengan tiga kematian akibat penyakit DBD. Namun untuk bulan Mei, masih ada kabupaten yang belum melapor. Dan dari laporan survei langsung, nemang ada peningkatan kasus DBD,” kata Erwan, dilansir Senin (7/6/2021).

Sayangnya, dia belum bisa menyebut jumlah kasus hingga awal Juni ini, dengan alasan belum memperbarui data, lantaran masih banyak kabupaten belum melaporkan data terbaru. Karenanya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap penyebaran penyakit DBD.

"Mari kita bersama-sama untuk menggalakkan perilaku hidup sehat pada masyarakat hingga di tingkat desa dalam mencegah potensi penularan penyakit DBD. Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19. Sehingga kesehatan menjadi hal utama untuk diperhatikan," seru Sudirman.

Dia mengimbau semua masyarakat di Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan melakukan berbagai langkah pencegahan dan antisipasi sejak dini. Antara lain menerapkan gerakan 4M Plus.

4M Plus adalah menguras tempat penampungan air minimal satu minggu sekali, mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, menutup tempat penampungan air supaya tidak dijadikan tempat perindukan nyamuk, serta memantau jentik secara rutin. Plus dengan menghindari gigitan nyamuk mengunakan pembasmi nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

"Metode 4M plus merupakan upaya efektif dari perilaku hidup sehat masyarakat untuk mencegah DBD," tutup Sudirman.

Tags MakassarDBDBagikan

Related Stories