Luangkan Waktu, Dampingi Anak Cegah Dampak Negatif Internet

(null)

PALU – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 November 2021 di Palu, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Cerdaskan Bangsa dengan Konten Pendidikan”.

 

Program kali ini diikuti oleh 673 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri Professional IT Denny Syah Putra; Founder Sanggar Budaya Mintiro Ada Muhammad Syafaat; Dosen & Pegiat Literasi Dian Muhtadiah Hamna; dan Pemengaruh Sri Mega Wahyuni Arwin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

 

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

 

Pemateri pertama Denny Syah Putra membawakan tema “Kemampuan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Alpha”. Menurut dia, pengajar harus meningkatkan kemampuan digital mengenai penggunaan gadget dan platform yang terus berkembang. Selain itu, harus memiliki kemampuan analisa agar mampu memilah informasi sebelum disampaikan ke siswa.

 

Sri Mega Wahyuni Arwin, sebagai pembicara berikutnya, menyampaikan materi “Etika Menghargai Karya atau Konten Orang Lain di Media Sosial”. Kreator konten ini menyarankan untuk memberikan komentar sewajarnya termasuk ketika tidak menyukai konten orang lain, sebaiknya diam. “Jika menyukai konten tertentu dan ingin mengunggah ulang, minta izin dulu dan berikan kredit kepada pemilik karya,” ucapnya.

 

Selanjutnya, Muhammad Syafaat membawakan tema tentang “Mengenalkan Budaya Indonesia melalui Literasi Digital”. Menurut dia, pengguna internet di Indonesia bisa memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membagikan kebudayaan lokal. “Jika konten kebudayaan selalu memenuhi media sosial maka akan sangat membantu,” ungkapnya.

 

Webinar ditutup Dian Muhtadiah Hamna sebagai pemateri terakhir, dengan tema “Peran Orang Tua dalam Memberi Ajaran Tentang Keamanan Internet untuk Anak ”. Dia mengatakan, orang tua harus terlibat dalam setiap aktivitas anak sejak dini termasuk menyepakati aturan bersama demi keamanan anak. Seiring bertambahnya usia anak, orang tua bisa memberikan kebebasan semakin besar, tetapi juga memberikan tanggung jawab yang besar.

 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

 

“Apakah tontonan dari generasi Alpha sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak?”, ujar Fardi yang merupakan salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Denny Syah Putra mengatakan, tontonan yang dilihat anak akan sangat berpengaruh hingga dewasa. Oleh sebab itu, pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak saat konsumsi digital serta membatasi konektivitas anak di dunia maya.

Editor: El Putra

Related Stories