Makassar Kini
Lagi, Nelayan Ditangkap Karena Lawan Penambang Pasir Laut
Sebanyak 7 Nelayan asal Pulau Kodingareng, Makassar, Sulawesi Selatan ditangkap saat aksi tolak penambangan di laut. Polisi menyebut alasan penangkapan karena adanya aksi pelemparan batu dan bom molotov ke kapal.
"Saya masih menunggu laporan anggota siapa-siapa yang diamankan tadi," kata Direktur Polair dan Udara Polda Sulsel, Kombes Hery Wiyanto saat dihubungi wartawan, dilansir Minggu (13/9/2020).
Heru mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari kapal PT Boskalis tentang adanya aksi unjuk rasa yang berlebihan yang dilakukan oleh para nelayan.
"Ini menindaklanjuti laporan petugas yang di atas kapal bahwa jam 09.00 WITA tadi pagi, bahwa kapal didatangi dan dihalangi untuk melakukan pengerukan dengan cara dilempar batu dan bom molotov sehingga anggota ke sana," terang dia.
Hery juga menunjukkan foto yang memperlihatkan adanya api yang diduga berasal dari ledakan bom molotov di geladak kapal PT Boskalis.
Sebelumnya, ada sekitar 7 nelayan dan juga beberapa mahasiswa yang dibawa oleh penegak hukum.
"Kejadiannya sekitar pukul 10 pagi tadi di kepulauan Kodingareng. Informasi yang kami dapat 7 nelayan yang ditangkap dan ada juga mahasiswa," kata LBH Makassar, Edy Kurniawan.
Berdasarkan informasi dari para nelayan, Edy menyebut aksi penangkapan dilakukan setelah para nelayan melakukan aksi menolak aktivitas tambang yang dilakukan PT Boskalis.
"Itu bermula dari aksi protes kegiatan tambang. Mereka ini aksi di lokasi tambang menolak itu kapal PT Boskalis, mungkin dari kegiatan aksi itu mereka ditangkap," terangnya.