Komisi B DPRD Makassar Desak PDAM Percepat Akses Air Bersih ke Wilayah Terpencil

DPRD Makassar.

MAKASSARINSIGHT.com — Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar makin menaruh sorot pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), agar tidak hanya fokus pada keuntungan, tapi juga memperluas jangkauan pelayanan air bersih ke kawasan yang selama ini belum terakomodasi. Dorongan ini disampaikan setelah PDAM Kota Makassar merayakan ulang tahun ke‑101, saat laba bersih yang tercatat sebesar Rp 862 juta menjadi titik start evaluasi kinerja.

Andi Tenri Uji Idris, Sekretaris Komisi B, menegaskan bahwa masyarakat dari kelurahan di Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate—terutama Kelurahan Barombong—masih sering mengajukan permohonan suplai air bersih. “Air bersih bukan sekadar kebutuhan dasar, tapi juga merupakan hak yang harus hadir di semua wilayah, tak terkecuali daerah pinggiran ataupun terpencil,” katanya.

Tak hanya soal jangkauan, kualitas layanan PDAM juga menjadi poin penting. Beberapa keluhan warganya antara lain lambatnya respons ketika ada gangguan, tarif layanan yang dianggap belum selalu sesuai kenyamanan layanan, dan kurangnya transparansi dalam sistem pelayanan.  Legislator dari Fraksi Gerindra, Kasrudi, kemudian menekankan bahwa PDAM harus menemukan keseimbangan antara tugas sosial dan kebutuhan bisnis agar perusahaan tetap berjalan sehat sekaligus adil bagi konsumen.

Untuk ke depan, Komisi B mengusulkan beberapa langkah konkret, yakni:

Memetakan wilayah‑wilayah yang belum pernah mendapatkan layanan PDAM, dengan prioritas pada lokasi yang paling membutuhkan, agar tidak ada lagi warga yang harus membeli air dari sumber tak terjamin.

Meningkatkan efisiensi pelayanan, termasuk responsif terhadap keluhan, pemeliharaan jaringan, dan inovasi teknologi agar distribusi air bisa lancar.

Menjaga transparansi dalam susunan tarif dan pemakaian agar publik bisa memahami apa yang dibayarkan serta mendapatkan layanan sesuai.

Dengan tekanan dari Komisi B, harapannya PDAM Kota Makassar bisa tak cuma beroperasi sebagai institusi bisnis, tetapi sebagai penyedia kebutuhan dasar yang inklusif — memastikan setiap sudut kota punya akses air bersih yang layak. (***)

Editor: Isman Wahyudi
Bagikan
Isman Wahyudi

Isman Wahyudi

Lihat semua artikel

Related Stories