Kolaborasikan Keberagaman Budaya Nusantara, Siap Sambut Satu dalam Cita Solo

(null)

SOLO - Titimangsa, Katadata, dan Pura Mangkunegaran, Solo bersama Bank Central Asia (BCA) mempersembahkan kolaborasi “Satu dalam Cita”, yang terdiri atas Pertunjukan SUDAMALA: Dari Epilog Calonarang diselenggarakan pada 24 & 25 Juni 2023.

Lalu untuk Pasar Kangen, Sudamala Tour, Royal Heritage Dinner dan Lokakarya Kesenian di Pura Mangkunegaran, Solo diselenggarakan pada 23-25 Juni 2023. Sedangkan untuk Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran diselenggarakan pada 24 Juni 2023.

“Kami senang dan bangga sekali dapat berkolaborasi dengan begitu banyak pihak dari latar budaya yang beragam. Pementasan Sudamala ini secara keseluruhan melibatkan 402 orang; selain seniman dan maestro juga pekerja seni dan tenaga profesional, di antaranya 102 orang didatangkan dari Bali, 44 orang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan sekitarnya, serta 256 tim kerja, penari, dan pegiat seni dari Solo,” ungkap Nicholas Saputra dan Happy Salma selaku Produser Sudamala: Dari Epilog Calonarang.


“Dan kami juga sangat terharu dan surprise dengav antusias penonton yang luar biasa. Ini adalah pertunjukan seni tradisi dimana dalam kurun waktu beberapa jam setelah pemesanan pertunjukan dibuka melalui website, tiket telah terjual habis 90%. Ini menandakan bahwa seni tradisi memiliki magnet dan relevansi dengan masyarakat umum saat ini. Hadirnya pementasan turut menghidupkan ekosistem seni pertunjukan yang berkontribusi dalam menggerakan perekonomian masyarakat. Tidak hanya masyarakat Solo yang menonton, namun juga orang-orang dari berbagai kota di Indonesia, bahkan luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” tambah Nicholas Saputra dan Happy Salma.


“Pertunjukan Sudamala: Dari Epilog Calonarang ini menampilkan 2 tokoh sentral yaitu Walu Nateng Dirah (Calonarang) dan Mpu Bharada, sebagai simbol dualisme yang esensinya pada pertunjukan ini sebagai upaya penyelarasan atau harmonisasi sehingga akan muncul keharmonisan,” ucap Jro Mangku Serongga selaku Sutradara.


“Dalam konteks musikal, iringan karya Sudamala: Dari Epilog Calonarang sengaja digarap baru, tetapi masih memakai elemen-elemen tradisional yang melekat pada iringan Calonarang pada umumnya. Konsep musikalnya merujuk kepada konsep musik Neo-Traditional (tradisional baru)—membuat iringan dengan struktur dan pola garap baru, dan secara bersamaan berusaha mempertahankan elemen-elemen dan karakteristik tradisi dari Calonarang itu sendiri,” ujar I Wayan Sudirana, selaku Penata Musik Sudamala: Dari Epilog Calonarang.


CEO & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, sebagai perusahaan media berbasis data, Katadata bangga bisa menjadi bagian dari event Satu Dalam Cita ini. Keterlibatan Katadata merupakan upaya untuk melakukan literasi budaya kepada publik.


“Katadata tidak hanya memproduksi informasi dan berita, tapi juga menyelenggarakan beragam event, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan edukasi publik. Dalam konteks itu, event 'Satu dalam Cita' ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi budaya masyarakat, sekaligus upaya bersama dalam melestarikan budaya lokal.” kata Metta.

 

 

"Kota Solo sendiri merupakan kota yang sangat kental dengan kebudayaan Jawa, memiliki daya tarik serta kekhasan yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. 

Beriringan dengan pementasan Sudamala, kami juga mengadakan Royal Heritage Dinner, di mana pengunjung dapat menjadi bagian dari kegiatan budaya di Pura Mangkunegaran, baik lewat kuliner maupun pengalaman budaya tari dan karawitan,” kata KGPAA Mangkoenagoro X.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, 

Hera F. Haryn mengungkapkan, “Kami bangga karena dapat teribat di dalam acara Satu dalam Cita ini. Kami sangat mengapresiasi setiap ide kreatif yang diusung dalam acara ini, sehingga berhasil menarik perhatian dan kepedulian masyarakat akan nilai budaya dan kesenian luhur yang ditampilkan. Hal ini selaras dengan salah satu pilar program CSR Bakti BCA, yakni Bakti Budaya, yang senantiasa berkomitmen untuk turut merawat dan melestarikan tradisi budaya luhur yang merupakan identitas jati diri bangsa.”katanya

Hera juga berharap bahwa acara ‘Satu dalam Cita’ ini dapat menciptakan multiplier effect untuk perekonomian nasional, yaitu berupa peningkatan produktivitas dan kualitas hidup para seniman dan pelaku UMKM, serta peningkatan aktivitas pariwisata di Solo selaras dengan program pemerintah Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja.

Editor: Redaksi

Related Stories