Komunitas
Kim Soo Hyun Dituduh Lakukan Child Grooming, Apa Itu?
MAKASSARINSIGHT.com - Kim Soo-hyun, sedang jadi perbincangan dan tengah menghadapi tuduhan serius terkait hubungannya dengan mendiang aktris Kim Sae-ron. Keluarga Kim Sae-ron mengklaim bahwa keduanya menjalin hubungan selama enam tahun yang dimulai saat Sae-ron berusia 15 tahun dan Soo-hyun berusia 27 tahun.
Tuduhan ini muncul setelah Kim Sae-ron meninggal dunia pada hari ulang tahun Kim Soo-hyun yaitu 16 Februari 2025. Aktor kelahiran 1988 ini membuatnya dituduh telah melakukan "child grooming" karena berhubungan dengan anak di bawah umur.
Baca Juga:
- Buka Puasa Makin Seru! Buka Bareng BRI Festival 2025 Hadirkan Musisi Ternama Indonesia
- PDAM Makassar Gelar Buka Puasa Bersama dengan Anak Panti, Beni: Momentum Tingkatkan Pelayanan untuk Pelanggan
- BRI Dukung UMKM Gula Aren Lokal Ekspansi ke Pasar Global
Apa itu Child Grooming?
Child grooming adalah tindakan manipulatif yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membangun hubungan kepercayaan dengan anak-anak atau remaja dengan tujuan mengeksploitasi mereka, baik secara emosional, psikologis, atau seksual. Proses grooming sering kali dilakukan secara bertahap dan bisa terjadi dalam lingkungan nyata maupun online.
Biasanya pelaku grooming mendekati korban secara perlahan dengan strategi tertentu seperti membangun kepercayaan, pelaku berusaha menjadi teman atau sosok yang dipercaya oleh korban dan keluarganya.
Selalu jarak kedua biasanya pelaku memberikan korban hadiah, pujian atau perhatian khusus agar merasa nyaman. Seringkali pelaku grooming mencoba untuk menjauhkan korban dari keluarga atau teman yang menyadari niat buruk pelaku.
Hal ini biasanya menggunakan kata-kata atau tindakan yang bertujuan untuk membuat korban terbiasa dengan perilaku yang tidak pantas dari pelaku grooming.
Akhirnya sang korban dieksploitasi bisa berupa pelecehan atau pemerasan karena telah merasa nyaman dan terikat secara emosional dengan pelaku dan tidak bisa lepas.
Bahaya Child Grooming
Merusak Psikologis Korban – Anak-anak yang menjadi korban grooming bisa mengalami trauma, kecemasan, dan kehilangan kepercayaan diri.
Eksploitasi Seksual – Grooming sering kali berujung pada kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Pemerasan dan Ancaman – Pelaku bisa mengancam korban dengan menyebarkan informasi pribadi atau memanipulasi mereka agar tetap diam.
Dampak Jangka Panjang – Korban bisa mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sehat di masa depan dan mengalami gangguan mental seperti depresi atau PTSD.
Bagaimana Mencegah Child Grooming?
Edukasi Dini – Ajarkan anak tentang batasan pribadi dan bahaya interaksi yang mencurigakan.
Baca Juga:
- Dukung Pengembangan UMKM, Melinda Aksa Borong Jajanan di Makassar Ramadan Fest 2025
- BRI Peduli Berikan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 52 Titik
- BRI Gandeng Blue Bird untuk Transformasi Keuangan Digital bagi Pengemudi
Pantau Aktivitas Online – Orang tua harus lebih waspada terhadap siapa yang berkomunikasi dengan anak mereka di internet.
Dorong Anak untuk Terbuka – Anak harus merasa nyaman melaporkan jika ada seseorang yang membuat mereka tidak nyaman.
Laporkan Jika Mencurigakan – Jika menemukan indikasi grooming, segera laporkan ke pihak berwenang. Child grooming adalah kejahatan serius yang harus diwaspadai oleh semua pihak. Edukasi, pengawasan, dan tindakan cepat dapat membantu melindungi anak-anak dari bahaya ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 13 Mar 2025